Malam telah turun sempurna ketika mereka keluar dari mobil. Bintang-bintang berkerlipan, cahaya bulan tersenyum malu dari balik gumpalan awan. Kebisingan jalanan di depan masjid mulai berkurang. Terlihat beberapa mobil memasuki masjid. Jamaah yang terlambat datang berhamburan. Mereka telah memesan tempat untuk i'tikaf di masjid besar ini.
Sebuah Honda Jazz putih menepi. Dari dalamnya, turun seorang gadis cantik berabaya Turki. Abaya yang dipakainya berwarna putih, seputih kulitnya. Tak sengaja Calvin menatap gadis itu. Hatinya berdesir. Ya Allah, mengapa di malam ganjil Ramadan, ia harus bertemu dengannya lagi?
Menghindari pertemuan, Calvin menarik lengan Revan. Setengah menyeretnya masuk masjid lewat pintu samping. Revan memprotes, tak tahu apa salahnya diseret begitu. Tak biasanya Calvin bersikap kasar pada orang lain, apa lagi sahabatnya. Celakanya, gadis cantik berwajah perpaduan Kaukasoid itu melihat. Senyum bermain di bibir indahnya. Pikir gadis itu, malam di bulan Ramadan akan makin indah dengan hadirnya malaikat tampan bermata sipit.
** Â Â Â
Tanpamu cinta tak berarti
Cinta sudah lewat
Tak kukira kan begini
Mengapa harus ku terikat
Meski tak terucap
Hanya aku yang ada di hatimu (Kahitna-Cinta Sudah Lewat).
** Â Â Â