Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Melodi Silvi] Tinggalkan Aku, Dia Membutuhkanmu

26 Maret 2018   05:55 Diperbarui: 26 Maret 2018   08:04 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hening, hening yang sangat pekat dan menekan. Hati meraba, menyentuh satu kemungkinan. Sesungguhnya, ada alasan lain yang lebih besar.

"Mana mungkin aku tega menikahi Chantika sementara Calvin sakit parah dan membutuhkan penangananku?" tandas Albert retoris.

"Papa mengerti, Albert. Sekarang ini prioritasmu adalah Calvin. Tapi, jangan lupakan Chantika. Baik Calvin maupun Chantika sama-sama membutuhkanmu."

Albert mengangguk. Letih dengan urusan ini. Calvin dan Chantika. Memilih antara sahabat dan cinta sungguh sulit.

Penuh kasih, Dokter Rustian menatapi wajah Albert. Putranya yang rupawan, hasil percampuran darah Jawa-Jerman-Skotlandia. Permata hatinya, satu-satunya harta miliknya yang tak ternilai.

"Pa, boleh Albert tanya sesuatu?"

"Tanyakan saja, Nak."

Butuh beberapa detik bagi Albert untuk mengumpulkan keberanian dan melontarkan pertanyaan.

"Mengapa Papa menyayangiku? Mengapa Papa peduli padaku? Aku bukan darah daging Papa. Aku hanyalah anak buangan yang ditinggalkan Mama tanpa tanggung jawab di pelukan Papa."

Tidak adakah pertanyaan yang lebih baik? Masih saja Albert memandang negatif dirinya sendiri.

"Haruskah Papa menjawabnya?" Dokter Rustian balik bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun