Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati: "Happy Monday, It's a Lovely Day"

12 Februari 2018   05:52 Diperbarui: 12 Februari 2018   06:03 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Luar biasa..." kata Calvin, menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya. Menatap piring besar yang telah bersih tanpa sisa.

Silvi tersenyum malu-malu. Pipinya merona kemerahan. Model dan novelis cantik itu salah tingkah juga.

"Tadi, katamu ini hari pertama menstruasi dan perutmu sakit. Tapi kamu bisa habiskan seluruh porsi besar itu." ungkap Calvin keheranan.

"As you know...sebagian besar makanan berbahan dasar daging, keju, atau cream, pasti aku suka. Di keluargaku, aku satu-satunya yang paling suka olahan daging. Yang lain lebih suka sayuran. Bahkan Clara menjulukiku Karnivor."

Mereka tertawa. Lalu menghabiskan minuman mereka.

Segala urusan pekerjaan terlupakan. Bukannya meeting dengan klien, Calvin malah menculik Silvi dan wisata kuliner berdua dengannya. Dibawanya Silvi ke tempat-tempat yang bisa memanjakan seleranya. Silvi yang cantik senang-senang saja dimanjakan Calvin yang rupawan. Calvin hafal selera Silvi. Penyuka daging, cheese-addict, dan cream lover. Pencari Western food. Pokoknya, asalkan menu berbahan dasar daging, keju, atau cream, dan ada bumbu kecap Inggris, Silvi pasti suka. Meski suka makanan-makanan berkadar lemak dan protein tinggi, Silvi tetap saja cantik dan ramping. Buktinya ia masih bisa jadi model sampai sekarang.

"Silvi, ada cream di bibirmu. Sorry..."

Pria tampan itu memajukan tubuhnya. Mengusap lembut sisa cream di sudut bibir Silvi. Sontak hati gadis itu berdesir, desiran yang halus sekali. Hati Calvin berdesir pula.

Senin yang sibuk. Senin yang begitu dibenci banyak orang. Namun di Hari Senin ini, Calvin sibuk. Sibuk mencintai Silvi.

**     

Paris van Java, 12 Februari 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun