Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati: "Happy Monday, It's a Lovely Day"

12 Februari 2018   05:52 Diperbarui: 12 Februari 2018   06:03 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini gantian hati Calvin yang berdesir. Hangat. Nyaman ketika Silvi memeluknya erat-erat. Segala urusan pekerjaan, presentasi, tender, dan agenda meeting dengan klien terlupakan.

"Jalani saja, Silvi. Lihat progresnya dari waktu ke waktu. Kalau tidak ada perkembangan sampai lebih dari enam bulan, kauambil alih lagi. Aku siap membantumu kapan pun kamu membutuhkanku."

Mata biru Silvi bercahaya. Hatinya terasa hangat. Hangat sekali. Inilah yang dibutuhkannya. Dari pada Sarah, Silvi akan lebih memilih Calvin.

"Oh Calvin, thank you so much."

"You're wellcome."

Dering telepon di meja kerjanya terabaikan. Biarlah, biarlah hari kerja di awal pekan ini tak diisi dengan kerja. Melainkan diisi dengan kerja yang lain. Kerja yang dekat dengan hati.

"Calvin, mengapa orang yang akan menikah menjadi sangat egois?" Silvi melontarkan pertanyaan yang paling tidak disukainya.

"Seharusnya tidak begitu. Hanya harus fokus." Calvin menjawab sabar.

"Aku menyesal, menyesal sudah mempercayakan urusan ini ke tangan yang salah. Untung kita tidak menikah ya, Calvin Sayang."

Sesaat Calvin terenyak. Sebuah janji terhormat. Janji yang justru menguatkan cinta mereka. Calvin dan Silvi tidak mungkin menikah. Semua ini karena keadaan.

"Bagaimana ginjalmu?" tanya Silvi mengalihkan topik pembicaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun