Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Special] Mata Pengganti, Pembuka Hati, Suami Paling Sempurna

16 Desember 2017   05:59 Diperbarui: 16 Desember 2017   10:10 4329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Si gadis mempercepat langkah. Tak mudah berjalan cepat dengan memakai sepatu berhak tinggi. Baiklah, harus ada jalan keluar. Gadis mata biru itu berhenti sebentar, lalu melepas sepatunya. Lalu ia berlari tanpa mengenakan alas kaki. Adu cepat dengan pria Tionghoa yang telah mendahuluinya itu.

Hasilnya, mereka bertabrakan di depan pintu. Si gadis berteriak panik karena telah menabrak seseorang.

"Waaah...takut! Aku menabrak siapaaa?"

Tak sadar dirinya jika tempat ini adalah rumah sakit. Dilarang membuat keributan di tempat perawatan orang-orang sakit.

"Kamu?" Pria berwajah oriental itu tak kalah kagetnya. Menatap gadis yang menabraknya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Siapa kamu? Orang jahat ya? Penculik ya? Anggota sindikat penjualan organ dan perdagangan manusia ya? Kamu pasti mau culik bayi terlantar di ruangan inkubator itu kan?" Si gadis berbicara tanpa henti, malah seenaknya melontarkan prasangka negatif.

Mendengar itu, si pria berkemeja dark blue tertawa. "Memangnya muka saya seram ya? Sampai-sampai saya dikira penjahat?"

Gadis bergaun merah marun mengentakkan kakinya kesal. Melipat tangan di depan dada.

"Jawab dulu, kamu siapa!"

"Saya Calvin. Kamu Silvi, kan? Kita pernah ketemu di acara gathering para blogger dan malam grand final pemilihan Koko Cici DKI Jakarta."

Refleks si gadis menepuk dahinya. Lalu ia teringat sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun