Jarak Calisa kian dekat. Sedetik. Tiga detik. Lima detik. Calvin dan Calisa berpelukan. Menyalurkan cinta tanpa kata. Akankah kisah cinta mereka telah memasuki detik-detik terakhir?
"Kamu yang terindah di hatiku, Calvin. Sampai kapan pun, aku takkan menghapusmu dari benakku. Meski aku tak bisa memilikimu selamanya, aku sangat mencintaimu. I love you, Calvin Wan. You will always be my precious."
Apakah Calvin mendengarnya? Dapatkah Calvin merasakan tulusnya cinta Calisa di saat terakhir? Entahlah. Sebab Calvin telah terlelap abadi dalam pelukan Calisa.
** Â Â Â Â
https://www.youtube.com/watch?v=h3qUXuqkVak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H