Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[RTC] Kuharap Aku Belum Terlambat

5 November 2017   06:13 Diperbarui: 5 November 2017   08:01 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencintaimu tanpa mampu memiliki

Kau yang terindah mengisi aku

Di sendiriku

Seperti tinta biru

Yang takkan terhapus di hatiku

Seperti tinta biru

Yang takkan terhapus di hatiku (Isyana Sarasvati-Kuterimakan).

**      

Ingatan Calisa kembali memutar rekaman momen pertunangannya beberapa bulan lalu. Kini tak ada lagi senyum bahagia itu, nuansa putih menawan yang melingkupi pesta pertunangan itu, dan kata-kata romantis itu. Yang ada hanyalah nuansa putih berbalut kesuraman di sekeliling koridor rumah sakit.

Rumah sakit? Mengapa Calisa ada di sana? Semata karena Calvin.

Sehari setelah pertunangan, Calvin ditemukan jatuh pingsan di balkon. Sebentuk tab berada di pelukannya. Ternyata ia setengah jalan menuliskan artikel untuk media citizen journalism hari itu. Bagian dari komitmen one day one article yang dijalaninya. Sayang sekali, Calvin gagal menyelesaikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun