Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ayah, Dirimu Takkan Terganti

12 Februari 2017   07:43 Diperbarui: 12 Februari 2017   12:28 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedetik berikutnya, Chelsea membalas senyum Alfaro. “Chelsea maafin kok. Kata Ayah, kita harus maafin kesalahan orang lain.”

Anak belajar kebaikan dari orang tuanya. Nilai-nilai kebaikan yang ditanamkan Albert sukses terpatri kuat dalam pikiran Chelsea. Membuatnya menjadi gadis berhati lembut, tulus, pemaaf, penyabar, dan berperasaan halus.

“Chelsea ayahnya siapa?” goda Alfaro. Ingin mengetes sepupunya.

“Arif.” jawab Chelsea mantap.

“Arif siapa?” Kali ini Kalisa yang melempar pertanyaan.

“Arif Albert.”

Mendengar itu, Albert refleks mendekap Chelsea. Menciumi kedua pipinya. Membelai-belai rambutnya. Tak puas-puas menatap wajah menggemaskan Chelsea saat menyebut namanya. Pria kelahiran Malang, 29 Maret itu makin enggan meninggalkan putrinya. Padahal besok ia harus pergi ke Malang untuk urusan pekerjaan dan keluarga. Kalisa, Alfaro, dan semua yang berkumpul di villa ini keluarga Bundanya Chelsea.

“Chelsea, besok ayah ke Malang ya?” Hati-hati sekali Albert menyampaikan hal ini.

“Nggak boleh.” Chelsea menjawab cepat, wajahnya berubah sedih.

“Lho, kenapa?”

“Nanti yang buatin toast dan French fries buat Chelsea siapa? Yang bacain cerita siapa? Yang ajarin Chelsea main piano siapa?” rajuk Chelsea manja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun