Dalam hati ia bertanya-tanya. Siapakah yang menyanyi dengan suara seinddah itu? Pertanyaannya terjawab seketika. Sesaat setelah lagu usai, pintu terbuka. Seorang gadis kecil seusia Jeany berdiri di depan pintu. Wajahnya sangat cantik. Dipadu dengan sepasang mata indah dan hidung mancung, ia terlihat makin menawan. Rambut panjangnya tergerai rapi. Tanpa bisa menahan diri, Chika mendekati anak cantik itu.
“Halo...” sapanya hangat. Menyentuh lembut pipi anak itu.
“Halo,” balasnya.
“Siapa nama kamu, Sayang?” Chika bertanya.
“Chelsea...”
Chika tersenyum. Lembut tangannya membelai rambut Chelsea. Chelsea balas tersenyum, begitu memesona.
“Tadi kamu yang nyanyiin lagu itu ya?” tanya Chika lagi.
“Iya, Chelsea suka lagunya. Lagunya bagus.”
Tak butuh waktu lama bagi Chika dan Chelsea untuk mengakrabkan diri. Nampaknya Chelsea nyaman bersama Chika. Seperti halnya Jeany bersama Albert beberapa saat lalu. Ketika Albert kembali, Chelsea menyambutnya hangat. Memeluk pinggang Albert.
“Ayah...siapa Tante cantik ini? Pasiennya Ayah ya?” tanya Chelsea dengan wajah innocent-nya.
“Bukan, Sayang. Teh Chika, sudah berkenalan dengan putri tunggal saya?”