“Semoga saya...” ucapnya.
Tak sedikit, hanya dua kata. Namun berhasil menembus perasaanku. Masya Allah, bagaimana ini? Hatiku hanya untuk satu orang, dan pria itu tahu untuk siapa hatiku kuberikan. Satu hati untuk satu cinta. Satu cinta hanya untuk satu hati. Diam-diam aku iba pada mantan pengikut Santo Fransiskus Asisi itu. Aku sedih atas berbagai konsekuensi yang mungkin akan terjadi. Aku yakin dia orang baik. Orang baik yang terpaksa menerima konsekuensi menyakitkan.
**
Aku bukanlah untukmu
Meski ku memohon dan meminta hatimu
Jangan pernah tinggalkan dirinya
Untuk diriku (Rossa-Aku Bukan Untukmu).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H