Mohon tunggu...
Latifa Tulnovidasari
Latifa Tulnovidasari Mohon Tunggu... Guru - Guru di SD Depok

Hobi Membaca dan Menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ibu Guru ( Part 1)

26 Februari 2023   15:28 Diperbarui: 26 Februari 2023   15:39 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suara adzan magrib berkumandang, persis ketika keduanya sampai di depan rumah bercat biru . Bibi Lik terpogoh-pogoh keluar dari ruang tamu, membantu Fiyah menurunkan pisang yang dari tadi dibawa dengan hati-hati.

“Aduuuh, maafin bibimu ini yaa. Masak Bu Guru disuruh susah payah nganterin pisang.” Goda Bibi Lik. Sambil melihat raut wajah Fiyah yang kesal.

“Yuk-yuk masuk lewat pintu dapur, di depan ada tamu. Tuh lagi ditemani oleh Paman Dido.” Bisik Bibi Lik.

Udah tau, batin Fiyah. Mereka mengikuti langkah Bibi Lik menuju pintu dapur. Setandan pisang yang tadi kubawa, sudah diamankan oleh Bibi Lik.

“Ayo sini, ikut Bibi. Ada yang mau bicara sama kalian berdua.”

“Siapa Bi?” Tanya Fiyah

“Udah sini, ikut bibi.”

Fiyah dan ibunya dibawa ke ruang tamu.

“Ini lho Yu Sri, Kakakku. Ibunya Fiyah.”

Yu Sri berdiri , dan menyalami ibu Fiyah. Ibu Fiyah menyambut dengan hangat sekali

Perasaan Fiyah sudah mulai tak enak. Di samping Yu Sri terdapat seorang pemuda yang turut berdiri. Ia tampak grogi. Hendak kemana kah pandangannya diarahkan. Ke Fiyah atau ke ibu Fiyah. Senyum kecilnya juga tak bisa ia sembunyikan, tersipu malu dan membuatnya semakin salah tingkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun