Dan  Menurut  Mbak TATA GEREJA bahwa untuk membentuk jemaat baru dalam satu Pelembagaan jemaat tidak semudah yang mereka impikan itu dan Harus melalui mekanisme dan proses yang panjang serta perhitungan yang matang baik letak Geografisnya maupun masalah keuangannya dan selama ini setahu saya Jemaat GPIB di Indonesia belum pernah melahirkan anak-anak Haram yang tidak mengerti siapa ibu bapaknya , mereka selalu hadir dan lahir dalam keadaan proses normal dan terlembaga dengan baik belum ada selama ini  Pakai operasi Kaesar.
Sayapun berpikir bahwa Seandainya mereka dulu mau bersabar dan kembali mau bergabung  dengan induknya dan menyetujui Keinginan Pendeta Konsulent Bapak Jeffrey Sompotan , Pak Pendeta sudah mengingatkan dan mengusulkan  nanti setelah bergabung kemudian sama-sama melakukan penata pelayanan dan memikirkan arah tujuan pengembangan pelayanan dan tentu apa yang mereka cita-citakan menjadi Jemaat yang mandiri akan terkabul.
Tapi sayangnya pikiran mereka sudah tertutup dengan Nalar,Â
Sayapun  kadang membayangkan  Masa Presbiter berjumlah 1002  bisa kalah lawan  Presbiter cuma 18 . sayapun melihat ada yang salah  dengan mereka itu.
Mungkin  Tuhan sudah tutup akan pikiran dan Nalar serta hati mereka , coba bayangkan kalau pada waktu Sidang Majelis Jemaat (SMJ) GPIB Anugerah Bekasi  atas Perintah Pengadilan Negeri  BEKASI  Nomor. 77/Pdt-G/2019/PN.Bks  mereka terima saja apa adanya , kemudian mereka bersabar tunggu 3(tiga) minggu  setelah terjadi mutasi Pendeta BENDJAMIN LOUHENAPESSY sesuai Putusan Pengadilan, kemudian bersabar tunggu Pergantian Pelaksana Harian Majelis Jemaat yang baru (PHMJ Baru) ,Â
cuma mereka harus sabar 3 Bulan saja Kok  ........... nah ketika Sidang Majelis Jemaat itulah  , akan dilakukan  Pemilihan PHMJ Baru ..........  Tentu Saya pikir tidak Mungkin Kelompok 1002 kalah dengan Kelompok 18, Tohhhh
Pasti yang akan terpilih adalah PHMJ yang di komandoi 1002 .
Oleh Karena itulah sayapun  bingung atau mungkin mereka  Sudah tidak punya hikmat makanya pikiran warasnya  hilang dan emosional yang berkembang ............akhirnya harus menerima keberadaan dan nasib terkatung-katung sampai sekarang, tapi mengapa motor-motor sekarang  sudah pada pindah ke Gereja lain , tinggallah yang setia pada GPIB ketakutan masuk ke Gedung Gereja beribadah karena takut di Teror oleh kelompok-kelompok mereka  sendiri.
Belum lagi Kata Oma Fice apa betul kita  1002 bisa masuk ibadah ke Gedung Gereja Anugerah Bekasi , saya katakan pada Oma Fice bisa oma dan oma tetap terdaftar selama-lamanya dan tak satupun  yang bisa mencoret kecuali oma dan kematian.
Habis kata oma ada Majelis dari 1002 selalu bilang pa oma kalau masuk ke Gedung Gereja kita Bisa di Usir sama kelompok si A, saya pun sedih melihat oma yang terbaring sakit diatas dipannya.
Padahal Oma Fice adalah Presbiter tangguh dan selama ini setia pada GPIB Â hanya karena mantunya ikut sana maka dengan tak berdaya si omapun ikut terkatung katung.