Biasanya meliputi bagian deskriptif yang mendokumentasikan pemahaman atas pengendalian internal yang diperoleh selama pelaksanaan prosedur penilaian risiko. Program itu juga mungkin menyertakan suatu uraian tentang prosedur yang dilaksanakan untuk memperoleh pemahaman atas pengendalian internal dan penilaian tingkat risiko pengendalian. Auditor menggunakan informasi ini untuk mengembangkan program audit pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi:
- Memahami pengendalian internal
- Menilai risiko pengendalian yang direncanakan
- Menentukan luas pengujian pengendalian
- Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. Pengujian rincian saldo yang telah direncanakan meliputi prosedur audit, ukuran sampel, item yang dipilih, dan penetapan waktu.
Proses Analitis
           Prosedur analitis yang dilaksanakan selama pengujian substantif, seperti audit piutang usaha, biasanya lebih terfokus dan lebih ekstensif ketimbang yang dilakukan sebagai bagian dari perencanaan. Selama tahap perencanaan, auditor dapat mengkalkulasi persentase marjin kotor untuk total penjualan, sementara selama pengujian substantif atas piutang usaha, auditor dapat mengkalkulasi persentase marjin kotor per bulan atau per lini bisnis, ataumungkin keduanya. Prosedur analitis yang dihitung dengan menggunakan jumlah bulanan biasanya akan lebih efektif dalam mendeteksi salah saji ketimbang yang dihitung dengan menggunakan jumlah tahunan, dan perbandingan lini bisnis biasanya akan lebih efektif ketimbang perbandingan seluruh perusahaan.
Pengujian Rincian Saldo
           Untuk merancang prosedur audit pengujian rincian saldo, auditor menggunakan metodologi yang berorientasi pada tujuan audit berkaitan dengan saldo. Perancangan prosedur ini biasanya bagian yang paling sulit dari seluruh proses perencanaan, karena bersifat subjektif dan memerlukan banyak pertimbangan profesional.
Program Audit Ilustratif
           Program audit sering kali terkomputerisasi. Bentuk yang paling sederhana adalah mengetik program audit pada pengolah kata dan menyimpannya dari satu tahun ke tahun berikutnya untuk mempermudah pengubahan serta pemutakhiran. Pendekatan yang lebih canggih adalah menggunakan perangkat lunak audit, yang akan membantu auditor berpikir melalui pertimbangan perencanaan audit dan memilih prosedur yang sesuai dari database prosedur audit. Prosedur ini kemudian disusun menjadi program audit.
IKHTISAR PROSES AUDIT
Fase I
Merencanakan dan Merancang Pendekatan Audit
- Menerima klien dan melaksanakan perencanaan awal
- Memahami bisnis dan industri klien
- Menilai risiko bisnis klien
- Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
- Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima serta risiko inheren
- Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
- Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
- Mengembangkan rencana audit dan program audit secara keseluruhan
Fase II