Aku mencintaimu dengan pria lain ada di hidupku.
Aku menjaga cintaku dengan tetap mesra padamu tapi aku juga mesra padanya.
Aku melakukan persis seperti apa yang kamu lakukan, sayangku..
Hidup ini harus adil kan, sayang?
Cinta ini harus seimbang kan, sayang?
Aku masih tetap malaikatmu.
Aku masih tetap istri cantik yang terbaik untukmu.
Aku masih tetap ibu yang baik untuk anak-anak kita yang lucu.
Ah, harusnya kau bertanya padaku lebih lanjut. Harusnya kau penasaran padaku. Harusnya kau tau siapa pria itu.
Kini. Kau meletakkan bukumu di samping kursi. Apa kamu mendengar kata hatiku? Apa kamu dapat membaca pikiranku?
"Dylan. Dia bukan anak biologisku kan?"
Kamu tiba-tiba bertanya tentan Dylan anak sulung kita yang kini berusia delapan tahun.
Aku terkaget. Jujur saja.
Lalu dari mana kamu tau kalau dia bukan anak biologismu? Aku tak pernah mengatakannya. Aku tak pernah mengatakan apapun!
"Dan kamu masih berhubungan dengan ayahnya kan?"
Kau melanjutkan. Aku tergagap.
"Jangan berpura-pura tak tau apa yang selama ini aku lakukan di luar. Apa yang aku lakukan di luar. Persis sama dengan apa yang kamu lakukan sejak awal pernikahan kita! Lantas sekarang apa yang akan kita pertahankan?"