Mohon tunggu...
Laily Punya
Laily Punya Mohon Tunggu... -

Kesetaraan itu Indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Kita

6 Juni 2013   11:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:27 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tetapi engkau menyekanya dengan kasih sayang

Pesan-pesan itu berkelana jauh cepat melayang

Seakan ruh kita bertemu pagi, siang, senja dan malam

Bulan mei bunga mekar bersemi

Dua bagian saling memancar cahaya alami

Baik bintang maupun mentari

Aku dan kau tegak berdiri

Meski kau di sana aku di sini

Meskipun juga dengan segala keterbatan yang ada

Ketika kata kau dan aku mulai menjadi “KITA”

Aku ingin selalu merasa

Cerita kita seindah mereka

Cerita si majnun Qais dengan Laila

Cerita Yusuf dengan Zulaikha

Cerita Ali dengan Fatimah

Cerita Adam dengan Hawa

Wahai sang adam…

Cerita kita sangat berarti bagiku

Kau adalah laut biruku

Kau adalah awan putihku

Kau adalah salju kesegaranku

Kau adalah sinar rembulanku

Kau adalah sesuatu

Kau adalah…

Kau adalah…

Kau adalah…

Semuanya tak bisa ku lukis dalam kata-kata

Inilah cerita “KITA”…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun