Mohon tunggu...
Laily Punya
Laily Punya Mohon Tunggu... -

Kesetaraan itu Indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Kita

6 Juni 2013   11:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:27 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai sang adam…

Aku adalah sebongkah batu karang yang diuji

Tak memiliki arti…

Aku adalah sehelai kain tanpa bentuk dan rupa

Yang hanya tergeletak tanpa warna…

Tetapi Aku adalah sebatang pohon kecil

Yang berharap bisa bermetamorfosa menjadi insan kamil

Wahai sang adam…

Saat tanganmu mengatup kepadaku dengan santun

Kabut tipis semakin menurun

Simphony lembut mengiring mengalun

Laksana mata air di tengah gurun

Wahai sang adam…

Engkau datang dengan senyum

Menyerbakkan bunga mawar penuh harum

Meskipun hanya sekuntum

Seiring berjalannya hari…

Aku bertanya lagi…

Apa ini???...

Sepi tiada lagi…

Sunyi apalagi…

Hatiku riang bernyanyi…

Lalu, apa yang terjadi???...

Aku tak tau pasti…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun