Mohon tunggu...
Lailya aries tantya
Lailya aries tantya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Memberikan Stimulasi untuk Kemampuan Bahasa Reseptif pada AUD

8 Maret 2022   21:37 Diperbarui: 8 Maret 2022   21:45 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ncchildcare.ncddhs.gov

Dalam berkomunikasi manusia akan menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhanya dan menyampaikan ide -- ide mereka. Begitu pun dengan anak usia dini, anak usia dini juga ingin memenuhi kebutuhannya dengan meminta bantuan orang yang disekitarnya. Mereka akan menyampaikan apa yang mereka inginkan dengan bahasa mereka sendiri. 

Ketika masih bayi, mereka akan mengeluarkan suara untuk menyatakan keinginan atau sebagai reaksi atas rangsangan (stimulus) seperti, menangis atau dengan berteriak, kemudian berhenti setelah keinginannya terpenuhi.

Pada usia 1 -- 2 tahun, anak mulai ingin tahu tentang sesuatu yang disekitarnya, mulai belajar memahami kata - kata sederhana dari ucapan yang didengarnya. 

Pada usia 2 - 3 tahun anak mulai memahami bahasa, seperti : menghafal beberapa lagu anak, memahami cerita sederhana dan dapat memahami bahasa perintah sederhana. 

Pada usia ini anak juga dapat mengungkapkan bahasa yang  telah dipahaminya, seperti : menggunakan kata tanya dan menggunakan tiga sampai empat kata untuk memenuhi kebutuhanya. 

Pada usia 4 -- 6 tahun perkembangan bahasa anak juga semakin kompleks, anak lebih memahami perkataan orang lain dan dapat menyimpan dalam memorinya, memahami beberapa perintah secara bersamaan, mengerti tentang moral serta aturan -- aturan yang ada dilingkungannya, serta anak mulai ingin berbaur dengan lingkungannya atau berkelompok dengan teman sebayanya.

Bertambahnya usia anak maka akan bertambah juga perkembangan dan pertumbuhanya. Adapun kita sebagai orang dewasa, terkhusus orang tua dan pendidik harusnya mengerti tentang perkembangan dan pertumbuhan anak. Mengapa demikian?, karena perkembangan anak usia dini penting bagi masa depannya. Menstimulai perkembangan anak dimulai sejak dini hingga mereka dewasa.

Apa saja yang faktor -- faktor yang mempengaruhi perkembangan anak ?

Adapun faktor -- faktor yang mempengaruhi perkembangan anak yang pertama adalah keluarga. Adapun lingkungan keluarga adalah unit terkecil yang sangat berpengaruh, didalam unit keluarga ada ibu sebagai sekolah pertama anaknya. 

Tugas ibu dalam menstimulus anak dengan memberikan nutrisi bagi perkembangan dan pertumbuhan yang baik, memberikan edukasi terhadap lingkungan sekitar serta cara beradaptasi dengan sekitarnya. Faktor kedua setelah keluarga adalah pendidik di lembaga sekolah. 

Seorang pendidik akan meneruskan pengajaran yang telah diberikan orang tua dirumah, mengembangankan wawasan dan ilmu pengetahuan peserta didik. 

Stimulasi yang diberikan dilingkungan sekolah akan lebih kompleks dengan mengajak anak belajar sambil bermain ( membaca, menulis dan menghitung ), serta belajar berkelompok dengan teman sebaya. 

Faktor ketiga yakni lingkungan, lingkungan juga sangat mempengaruhi perkembangan anak, maka sebagai orang tua dan pendidik tetap memberi pengawasan pada anak.

            Mengenal Bahasa Reseptif

Dalam perkembangan bahasa anak yang normal, anak memiliki kemampuan memahami informasi berupa simbol bahasa (suara, tulisan dan lain - lain) serta mengungkapkan bahasa yang telah mereka pahami. Ketika anak memiliki kemampuan memahami informasi bahasa yakni symbol bahasa berupa suara dan tulisan maka disebut dengan bahasa reseptif. 

Adapun ketika anak dapat mengungkapkan atau mengekspresikan kebutuhan atau keinginannya maka disebut dengan bahasa ekspresif. Dalam hal ini kita akan membahas tentang kemampuan bahasa reseptif dalam perkembangan anak usia dini.

Telah kita ketahui sebelumnya, bahwasanya bahasa reseptif adalah sebuah kemampuan pemahaman informasi yang didapat dari simbol -- simbol bahasa, yang mencakup suara, tulisan, gerakan, dan tanda -- tanda. 

Dalam kemampuan bahasa reseptif anak akan mempelajari dan banyak menyerap informasi dahulu, sebelum ia akan mengekspresikan kebutuhanya atau keinginananya. Dari mana anak menyerap informasi yang didapatkan?, hal mendasar dalam kemampuan bahasa reseptif adalah mendengar. Aktifitas mendengar terjadi sebab adanya gelombang suara (simbol bahasa) yang ditangkap kemudian akan diproses diotak.

Otak adalah bagian terpenting dalam proses pengelolaan informasi yang didapat dari rangsangan (implus) luar.

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang bahasa reseptif, sedikit kita akan mengulas tentang bagian otak yang mengatur kemampuan bahasa. Ada dua area yang mengatur kemampuan bahasa yaitu :

Area Broca,

Merupakan area motorik untuk berbicara, terletak di posterior gyrus frontal (digambarkan daerah Brodmann 44 dan 45).Terletak berdampingan dengan area Wernicke. Pada area ini memiliki 2 bagian yaitu :

  • Anterior , berfungsi untuk mengelola berbagai macam rangsangan yang diterima
  • Posterior, berfungsi untuk memberi suatu respon dengan mengkoordinasikan organ wicara dan area motorikdalam berbahasa

Orang yang memiliki gangguan pada area broca (afasia broca), ia susah bahkan tidak mampu berbicara dan membuat kalimat kompleks serta tata bahasa yang benar, serta ia dapat memahami informasi tetapi sulit mengekspresikan (berbicara), meski terkadang pemahaman yang didapat juga berkurang.

Area Wernicke,

Area bagian ini berada dibagian korteks otak besar pada bagian posterior kiri dari gyrus. Area ini adalah pusat untuk memproses kata-kata yang diucapkan, terletak di posterior superior gyrus temporal (daerah Brodmann 22). Orang yang memiliki gangguan atau kerusakan pada bagian ini disebut dengan afasia wernicke, maka ia terganggu dalam pemahamanya dalam bahasa tapi masih dapat berbicara dan pembicaraannya susah dimengerti.

Adapun gangguan reseptif adalah ketika seseorang tidak dapat memahami informasi yang telah didapatnya. Hal tersebut berhubungan dengan gangguan pada area wernick.

 Gangguan reseptif memiliki ciri-ciri yaitu :

1. Kesulitan dalam mendengarkan bahasa

2. Hilangnya konsentrasi atau tidak memperhatikan waktu berkelompok dengan lingkungannya

3. Tidak dapat mengikuti instruksi yang dapat bukan itu diikuti orang lain pada usia yang sama

4. Mengulangi intruksi atau pertanyaan yang  didapatkannya

5. Sulit mendengarkan cerita

6. Jawaban yang diberikan jauh dari pertanyaan yang diberikan.

Dampak dari gangguan reseptif mencangkup pada perhatian dan konsentrasi yang kurang karena ia memiliki perilaku hiperaktif. Kemudian an-nas tersebut tidak dapat memahami apa yang diucapkan orang lain yang mana bisa disebut dengan kurangnya keterampilan sosial, pemrosesan sensorik yang kurang baik, tidak dapat berfikir yang lebih tinggi (penalaran yang tinggi), serta dalam permainan iya akan lemah dalam pengurutan dan perencanaan seperti permainan Lego yang mana permainan tersebut melatih konsentrasi serta pengurutan alat bermain.

Bagaimana cara menanggulangi gangguan pada bahasa reseptif?, Penanggulangan gangguan bahasa reseptif dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan reseptif seperti melakukan kegiatan dengan memberikan instruksi kepada anak menggunakan bahasa yang sederhana dan tidak memberikan banyak intruksi serta mengurangi intruksi untuk memastikan pemahaman anak. 

Hal ini, dapat meningkatkan konsentrasi dan keterampilan pra bahasa yakni cara berkomunikasi serta  keterampilan sosial.Meningkatkan kemampuan reseptif dilakukan dengan berulang-ulang agar anak terbiasa serta semakin mudah dalam memperbaiki gangguan bahasa reseptif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun