D. Desain dan Metode Penelitian
- Akuntansi Sebagai Seni Model Hermeneutika
Berdasarkan pernyataan, peneliti akuntansi seharusnya menggunakan metode penelitian yang berakar pada sosiologi atau antropologi, bukan lagi menggunakan positivis. Para peneliti mulai mulai memperkenalkan studi akuntansi dengan menggunakan metode etnografi berdasarkan perspektif interaksi simbolik yang bermula pada filosofi interpretasi (Triyuwono, 2000).Â
Dengan menerapkan metode ini, peneliti akuntansi haruslah dapat memhami mengenai realitas antara akuntasi yang jelas, lingkungan dan budaya organisasi. Hermeneutika secara terperinci dapat memberikanÂ
kerangka metodologis untuk membantu pelaksanaan analisis budaya dalam konteks pemahamannya sesuai dengan fungsi hermeneutika sendiri. Selain itu, dalam analisis ideologis yang dikemukakan oleh Thompson, Thompson juga memfokuskan bentuk tanda yang berkaitan dengan konteks historis dan sosial. Oleh sebab itu, analisis ideologi yang sistematis dapat dibayangkan sebagai bentuk khusus hermeneutika secara mendalam.Â
Namun, beliau memperhatikan hubungan antara makna dan kekuasaannya. Dalam cara symbol yang digunakan untuk membangun dan mempertahankan hubungan dalam analisa dominasi yang dapat dibayangkan oleh pribadi. Dapat menimbulkan pertanyaan baru mengenai penggunaan dan interpretasi bentuk simbolik, hubungan antara introspeksi dan kritik.
- Akuntansi Sebagai Seni Model Semiotika
Gallhofer dan Haslam (1991) mengemukakan bahwa "akuntansi dan seni biasanya memiliki banyak kesamaan" (hal. 489) karena beliau menggunakan bahasa kode, memiliki bentuk ekspresi, dan berinteraksi dalam media (konteks) sosial. Beliau juga menemukan bahwa "View" artistik atau mistisisme dan kredibilitas yang diidentifikasi dalam studi teori kritisÂ
Sekolah Frankfurt (Germany), terutama pendapat Benjamin (1999) dalam hal ini ditemukan dalam kredibilitas dan netralitas yang diberikan pada akuntansi. Ketika "View" ini tidak ada lagi (dalam kasus munculnya  mekanis seni, seperti yang dikemukakan oleh Benjamin), perubahan persepsi akuntansi dapat mengganggu kapitalisme, sepertiÂ
yang dijelaskan oleh penulis di awal abad 20 (seperti yang sudah dijelaskan di atas). Beliau pada abad Jerman, Gallhofer dan Haslam (1996) kembali ke teori seni dan mengemukakan bahwa lebih banyak perhatian khsusu yang harus diberikan pada "isi dan konteks serta bentuk". Secara historis, posisi ganda akuntansi sebagai seni, sains,Â
dan disiplin yang dilakukan oleh penelitian telah secara luas dibagi menjadi beberapa pendekatan yang terinspirasi secara artistik dan pendekatan yang lebih diposisikan secara akademis di bidang ekonomi dan psikologi maupun dalam sosiologi yang mengambil posisi netral. Terinspirasi oleh humaniora awal, beliau mempelajari estetika dalamÂ
akuntansi (Cooper et al.) pada tahun 1994, pekerjaan ekonomi awal berfokus pada dampak skema atau perputaran terjadinya ekonomi dalam kehidupannya (seperti Smith dan Taffler 1984) dan grafik keuangan (seperti Beattie dan Jones 1992) pada pengambilan keputusan yang akhirnya digunakan setelah semuanya diidentifikasi.
 Dalam edisi khusus organisasi dan masyarakat akuntansi tahun 1996 yang inovatif dapat diketahui laporan keuangan tahunan perusahaan (Graves et al. 1996, McKinstry 1996, Preston et al. 1996) mencakup tiga foto dan desain asli. Jurnal interpretasi disertaka, sejak saat itu mulailah kemajuan yang signifikan telah dibuat