Mohon tunggu...
Laila AnjasariHarahap
Laila AnjasariHarahap Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Laila Anjasari Hrp

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Cerpen Purnama di Atas Pura Karya Wayan Sunarta dengan Pendekatan Pragmatik

9 Juni 2021   18:39 Diperbarui: 9 Juni 2021   18:50 4417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tindak Lukosioner (tindak ujar) yang merujuk pada ujaran kata-kata.

(6) "Apa? Bidadari?! Sejak kapan kau punya teman bidadari? Kau sudah gila, ya?!" ujar ibunya kesal. "Sekarang kau mandi dan pergi sekolah. Dan, jangan ulangi lagi pertanyaan bodohmu itu! Ibu sudah capek, mengerti kau?!"

Asertif (Assertives), yakni bentuk tuturan yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang diungkapkan, misalnya menyatakan, menyarankan, menbual, mengeluh dan mengklaim.

(7) "Bu, maafkan saya. Saya telah banyak mengecewakanmu. Saya ke sini mencari Ayah. Apa Ayah sudah pulang dari bulan, Bu?" Dengan perasaan campur-aduk, aku mencoba menggoda dan menyindir Ibu.

Ekspresif (Expressives) adalah bentuk tuturan yang berfungsi untuk menyatakan atau menunjukkan sikap psikologis penutur terhadap suatu keadaan, misalnya berterima kasih, memberi selamat, meminta maaf, menyalahkan, memuji, berbelasungkawa.

(8) "Kata Ibu, Ayah tidak tinggi, tapi tidak juga pendek. Ayah selalu berpakaian rapi, rambutnya juga suka disisir ke belakang dengan minyak yang tebal. Ibu bilang, Ayah punya banyak kawan yang sering main ke rumahku. Dan Ibu suka jengkel, sebab harus buat kopi banyak untuk kawan-kawan Ayah," tutur bocah itu dengan mata tidak lepas dari purnama.

(10)"Ayahmu masih sibuk di bulan! Tidak boleh diganggu!" kata ibunya agak ketus.

(11)Si anak tidak puas dengan jawaban ibunya yang itu-itu saja. Ia mulai berani membantah. "Tapi, temanku si bidadari bilang, tidak ada siapa-siapa di bulan!"

(12) "Ibumu memang menyuruhku menemuimu untuk membuka rahasia yang bertahun-tahun kami simpan dengan penuh luka. Memang, aku berkawan akrab dengan ayahmu. Kami satu regu saat gerilya melawan Nica dulu. Kami sama-sama mengagumi Bung Karno. Ayahmu orang yang cerdas dan berpikiran luas, terlebih lagi ia sangat menyukai kesenian," lelaki tua itu terdiam sejenak seperti berusaha mengumpulkan ingatannya. Kemudian...

(13) "Saat itu, ayahmu jadi ketua kelompok janger di desa ini. Kami biasa kumpul-kumpul di rumahmu membicarakan pementasan yang akan digelar. Dan pada malam naas itu kami dikepung, dan ayahmu diberangus...," tutur lelaki tua itu dengan nada diliputi kesedihan yang dalam.

Tindak tutur representatif adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang diujarkan. Jenis tindak tutur ini kadang-kadang disebut juga tindak tutur asertif. Termasuk ke dalam jenis tindak tutur ini adalah tuturan-tuturan menyatakan, menuntut, mengakui, melaporkan, menunjukkan menyebutkan, memberikan, kesaksian, berspekulasi dsb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun