Pada aliran ini produk harus dibakukan dengan baik dan mengalir (berpindah) dari satu operasi ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan.Â
Aliran garis ini memiliki 2 tipe produksi, diantaranya :
a) Produksi massa (Mass production), yaitu memproduksi  kumpulan produk dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan produk sebelumnya (repetitive process). Tenaga kerja yang dipakai biasanya adalah tenaga berketerampilan rendah yang menangani lini produksi dalam pabrik otomatis. Produksinya biasanya menggunakan push system. Contoh : operasi lini perakitan seperti industri mobil.
b) Produksi Terus menerus (Continuous production), ditandai dengan waktu produksi yang relatif lama, biasanya operasi ini disebut industri proses. Fasilitas Produksi disusun sesuai dengan urutan operasi dari proses pertamanya hingga menjadi produk jadi dengan aliran material yang konstan. Jalur produksi (production line) biasanya dialokasikan hanya untuk satu jenis produk saja. Contoh : industri kimia, kertas, bir, listrik dan telepon.
2) Aliran Intermiten (terputus-putus)
Aliran intermiten merupakan proses produksi dalam kelompok interval yang terputus-putus. Peralatan dan tenaga kerja diatur dalam stasiun kerja dengan jenis peralatan dan keterampilan yang sama. Suatu produk atau pekerjaan mengalir hanya pada stasiun kerja yang diperlukan, sehingga membentuk suatu pola aliran yang bercampur baur. Pola intermiten ini sangat fleksibel dalam perubahan volume atau produk, karena operasinya menggunakan peralatan serba guna dan tenaga kerja berketerampilan tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian persediaan, skedul dan kualitas, di samping juga agak tidak efisien. Contoh : Produksi furniture dan kerajinan lainnya.
3) Aliran Proyek
Digunakan untuk memproduksi produk yang khusus atau unik. Dalam proyek tidak terdapat aliran produk tetapi terdapat suatu urutan/rangkaian operasi. Masalah signifikannya adalah perencanaan, sceduling dan pengawasan kegiatan-kegiatan individual yang mengarahkan penyelesaian proyek secara keseluruhan. Bentuk operasi proyek ini digunakan bila ada kebutuhan akan kreatifitas dan kekhususan dalam pembuatan suatu produk. Contoh : seni, konser, bangunan atau film, Pesawat, kapal, kereta api, jembatan dan lainnya.
Terdapat 2 tipe pada proses produksi yang berdasarkan pada tipe langganan, yaitu :
1) Proses Produksi untuk Pesanan
Produknya ditentukan oleh pemesan jadi variasi produk pun tinggi karena mengikuti kemauan pemesan, dan karena banyaknya variasi maka biaya yang dibutuhkan pun akan lebih mahal. Faktor terpenting dalam pelaksanaan proses produksi untuk pesanan adalah waktu penyelesaian. Sebelum pesanan dilakukan, harus dilakukan kesepakatan waktu penyelesaian terlebih dahulu. Contoh : penjualan case hp dengan sistem custom, pembuatan perahu, pembuatan bangunan dan lainnya.