Bahagia karena aku telah menyelesaikan studiku. Tapi ada rasa sedih juga, artinya aku mempunyai banyak PR untuk kehidupanku selanjutnya. Belum lagi soal asmara yang terpendam selama hampir empat tahun lamanya.
Aku dan Zaky tetap berhubungan sebagaimana biasanya. Kami dekat, cukup dekat tapi hanya untuk saling memotivasi dan mengoreksi selama skripsi. Temanku Mely sempat bercerita kalau Zaky pernah mengatakan sayang jika melewatkanku. Tapi aku hanya akan jadi yang kedua. Artinya bukan prioritasnya. Setelah mendengar itu semua aku melepaskan dan mengikhlaskan semuanya. Lagian aku juga akan berpisah dengannya. Dia melanjutkan pendidikannya Surabaya dan aku akan fokus dengan karirku. Aku tak pernah memaksa dia akan kembali dan menjadi milikku nanti. Tapi aku selalu berdoa denganku atau bukan dia akan tetap bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H