Cukup lama rehat di Freddies sembari memikirkan tujuan selanjutnya.  Jika sesuai rencana, saya akan bermalam di dekat sini. Tapi, saya baru teringat bahwa besok hari Jumat, yang mana segala aktivitas di laut diliburkan. Begitu aturan di sini, unik juga ya. Sudah pasti, rencana diving besok pagi tidak akan mungkin terjadi. Baiklah, saya putuskan untuk diving sore hari ini saja di Iboih. Meskipun itu berarti harus membatalkan penginapan yang sudah saya pesan. Yah, sedikit rugi tapi tidak apa. Begini serunya solo traveling, mau berganti agenda, tidak sesuai rencana, tidak mengapa.
NB: Di kawasan timur Pulau Weh ini banyak berdiri banteng-benteng bersejarah peninggalan Jepang dulu. Jika Sobat Kompas punya waktu lebih bolehlah meniliknya.Â
Inilah gambaran rute perjalanan dari Pantai Sumur Tiga menuju Iboih. Tidak terlalu jauh ya sepertinya, tapi agak ngeri-ngeri sedap saat melintas jalanan sepi, yang berkelok, yang mana sebelah kiri tebing dan sisi kanannya jurang. Di saat-saat seperti inilah, kekhawatiran dan pikiran-pikiran buruk datang. Membayangkan berbagai kemungkinan yang menakutkan. Selain fokus, kiranya harus banyak memanjatkan doa-doa. Benar-benar, di jalan yang panjang ini, lama tak kujumpai manusia.Â
Desa Wisata Iboih
Ketegangan sedikit mengendur, tatkala memasuki Desa Wisata Iboih yang nampak makmur. Senyum melebar semakin tidak sabar. Bergegas menyapa si empunya penginapan dan segera menyimpan barang-barang. Di penginapan Iboih Bungalow saya akan bermalam. Dari berandanya di lantai tiga, Pulau Rubiah nampak jelas tertangkap netra.Â
Diving Centre saya akan memulai petualangan baru, menyelami bahari Pulau Sabang yang kecantikannya tersohor para pelancong dari penjuru negeri. Untuk penyelam pemula, Iboih Diving Centre mematok harga Rp 600.000 dengan fasilitas full set alat scuba, instruktur, boat menyeberang ke tepian Pulau Rupiah, wetsuit, dan dokumentasi penyelaman selama kurang lebih dua jam.
Deretan penginapan, kedai-kedai kupi, pedagang penganan, dan para wisatawan meramaikan hari yang semakin sore. Di IboihDiving di Pulau Iboih
Bersama Bang Adison, penyelaman perdana saya dimulai. Satu hal yang baru kusadari, rupanya wetsuit dan air tank ini sangat berat. Dua puluh menit sesi materi pengenalan alat-alat, teknik bernafas di bawah segara, antisipasi hal-hal yang mungkin terjadi: seperti diving mask berkabut, tenggorokan kering, air menyusup melalui snorkel, dan sebagainya. Excited, tapi juga nervous. Beruntungnya Bang Adison sabar mengajari. Ditunjukannya bermacam kode dengan gerakan jari untuk berkomunikasiÂ