Saya memesan di Pasha Rental. Cukup membayar uang muka Rp 50.000 saja. Sebenarnya, tidak perlu booking dulu jika datang bukan di saat hari libur atau hari besar. Banyak penyewa motor di pelabuhan, mungkin harganya bisa lebih murah jika bisa menawar.
Atas rekomendasi Pak Dharma dan penyewa motor, saya memutuskan untuk menuju ke Pantai Sumur Tiga. Kecantikan lautnya yang banyak dijumpai di sosial media sangat menggoda. Sunyi. Tidak banyak yang melintas sepanjang jalan mengerah bagian timur Pulau Weh itu. Pelan-pelan saya mengendarai motor seraya melihat ke kiri dan ke kanan barisan pepohonan. Banyak-banyak menghirup udara segar nan bersih seperti tanpa polusi.Â
Di tengah perjalanan, saya menyempatkan diri singgah di SPBU, selain untuk mengisi bahan bakar, juga menumpang mandi.Â
Berkali-kali saya mengintip google maps untuk memastikan jalan yang saya lalui benar. Jauh di depan, garis cakrawala terlihat begitu elok. Kawanan sapi di pinggiran jalan tidak luput dari pandangan. Beberapa beriringan menyeberang.Â
Pantai Sumur Tiga
Akhirnya, tiba juga. Berkali-kali mengucap syukur dan memuji Sang Pencipta atas keindahan yang begitu menawan. Sepoi-sepoi angin laut yang meniup daun kelapa, menyebabkannya berayun syahdu berirama. Sementara, gradasi warna laut biru muda hingga semakin menua di ujung sana. Teriknya surya, birunya langit yang sedikit berawan membentuk panorama yang begitu sempurna.Â
Seketika lelah perjalanan panjang ini seolah lenyap. Deretan penginapan dan cafe-cafe seakan mengundang untuk disinggahi. Freddies menjadi pilihan karena berada tepat di bibir pantai dan ada salah satu sumur yang banyak menyimpan sejarah. Bangunannya tersusun dari kayu-kayu yang nampak sederhana namun elegan.Â
Tidak peduli dengan panasnya siang itu, saya berkeliling dan mengabadikan banyak momen manis untuk dikenang nantinya. Meskipun tidak menginap di sini, pengunjung boleh berjalan-jalan dan singgah ke restonya. Menyicip beragam kudapan yang tersedia.Â
Cukup lama rehat di Freddies sembari memikirkan tujuan selanjutnya.  Jika sesuai rencana, saya akan bermalam di dekat sini. Tapi, saya baru teringat bahwa besok hari Jumat, yang mana segala aktivitas di laut diliburkan. Begitu aturan di sini, unik juga ya. Sudah pasti, rencana diving besok pagi tidak akan mungkin terjadi.Â