Mohon tunggu...
Laela Nurhayati
Laela Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Praktisi PAUD

Ibu Rumah Tangga, Guru PAUD, Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rebo Nyunda di PAUD

9 Juli 2022   11:42 Diperbarui: 9 Juli 2022   11:44 1648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan anak usia dini sekarang tidak terlepas dengan era industry 4.0 dimana program pembelajarannya dapat di upload di media sosial yang menjadi bagian promosi Rebo Nyunda. Bagaimana kekuatan program rebo nyunda yang memfasilitasi multikultur terekspos diberagam media sosial menjadi bagian dari promosi wisata pendidikan semakin gebyar. (Akmal, 2021)

 

PENUTUP 

Upaya pemerintah dalam menjaga kelestarian budaya dengan adanya teori kritis menjadikan lebih fleksibel digunakan ditiap masing-masing daerah di tatar Jawa Barat ini. Setiap orang akan mencoba memahami dan berempati akan keberadaan satu orang dengan orang lainnya. Rebo Nyunda akan tetap terjaga dengan diimbangi bagaimana tolerasi keberbedaan budaya asal dan lingkungan menjadikan dasar titik ukur standar yang digunakan dalam memfasilitasi upaya mencitai budaya sendiri. Dalam peribahsa Sunda juga sendiri dikenalkan bagaimana keuletan, ketekunan dan konsisten berupaya mengenalkan nilai luhur budaya menjadi bagian kesiapan seorang manusia.

Pendidikan multikultur dengan mengenalkan bagaimana peribahasa sunda ini menjadi bagian penguat rebo Nyunda bukan saja diharapkan sebagai bagian menghargai budaya lain tetapi juga menjadi bagian kesiapan masyarakat Sunda saat harus bermukim di luar wilayah Jawa Barat yang memiliki perbedaan budaya. Bagaimana kekuatan semboyan Bhineka Tunggal Ika akan terus terkuatkan dan memahami perbedaan budaya bukan jadi masalah tetapi jadi kekuatan bersama untuk dapat hidup rukun dan damai (Heryadi & Silvana, 2013)

Selain itu bagaimana Rebo Nyunda menjadi bagian meningkatkan kesejahtaeraan yang dapat dirasakan oleh setiap suku yang ada , karena menjadi bagian wisata budaya yang menunjukkan bagaiaman proses penyesuaian diri dalam kebhinekaan menjadi daya Tarik tersendiri bagi wiasatawan domestic dan manca negara. Orang-orang sekarang haus akan pemandangan keindahan bukan hanya lamanya tetapi juga tatanan sosial budaya yang dapat mengedapankan kebhinekaan global daalam setiap sendi kehidupan .

REFERENSI

Akmal, H. (2021). Prosiding Pekan Sejarah-Urgensi Kesadaran Sejarah dan Pelestarian Budaya Daerah di Era Revolusi Industri 4.0. Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Lambung Mangkurat.

Amirin, T. M. (2012). Implementasi pendekatan pendidikan multikultural kontekstual berbasis kearifan lokal di Indonesia. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 1(1).

Choerunisa, K., & Dahliyana, A. (2017). Internalisasi Nilai Kebudayaan Sunda dalam Program Rebo Nyunda di Kota Bandung. SOSIETAS, 6(2).

Djuwita, A. (2019). PELESTARIAN BUDAYA SUNDA MELALUI PROGRAM REBO NYUNDA DI KOTA BANDUNG. Jurnal Inovasi, 13(2), 101--114.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun