Pemanfaatan media sosial dalam kampanye memberikan keuntungan bagi kandidat karena lebih efektif dan banyak memberikan manfaat, bijaksana, dan cermat untuk mendapatkan pesan disampaikan dengan baik. Sebagai media kampanye terdapat tantangan dalam menggunakan media sosial, diantaranya: politisi berhati-hati dalam menyebarkan informasi terutama pada hoaks, platform dalam menyampaikan pendapat khalayak, memperluas interaksi, mempertimbangkan privasi, mengelola waktu dan sumber daya.
Pengaruh media sosial atau new media terhadap isu isu politik merupakan aspek penting yang perlu dipahami karena media sosial memiliki kemampuan yang cepat dalam penyebaran informasi serta mempengaruhi pandangan masyarakat. Artikel ini akan membantu untuk memahami pengaruh media sosial terhadap politik dengan harapan dapat memberikan wawasan yang baik terhadap politik di era new media pada saat ini.
Media sosial Whatsapp merupakan media sosial yang digunakan lebih banyak daripada platfrom aplikasi lainnya. Setiap pengguna juga memiliki kebebasan dalam mengakses sumber informasi yang sesuai, selain itu terdapat dampak negatif dari media sosial seperti munculnya rasa egois, emosional meningkat, dan perilaku kecanduan. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mempengaruhi psikis, kecemasan, dan rasa kesepian.
Pada aplikasi Facebook dan Twitter (X) merupakan aplikasi yang cukup popular dalam menyuarakan. Sebagian besar konten kampanye yang didiskusikan secara online juga bersifat campuran karena selain terdapat pada media sosial juga terdapat di televisi atau surat kabar. Peran media sosial pada saat ini meningkatkan efektabilitas calon-calon politik dan kampanye terbuka sudah tidak begitu efektif karena menyedot anggaran biaya besar.
Metode
Studi deskriptif yang dilakukan penelitian ini dengan cara mengumpulkan data berdasarkan faktor pendukung sebagai sumber data dan informasi yang berasal dari buku, naskah akademik, artikel jurnal, dan sumber literatur lainnya. Data yang dikumpulkan akan diproses dengan pengolahan data sehingga terbentuknya artikel ini.
Hasil dan Pembahasan
Keseluruhan jumlah penduduk yang mengakses mencapai 59,3% dengan waktu perharinya 2,5 jam untuk mengakses media sosial (We Are Social,2022). Sementara warga Indonesia telah mencapai 78,19% atau 215.626.156 dengan populasi 275.773.901 dengan durasi akses sehari sebanyak 3 jam 18 menit. Hal positif yang didapatkan bahwa warga Indonesia telah mampu dan mahir memanfaatkan media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan media sosial memiliki kebebasan dalam mengakses berbagai sumber informasi baik dalam negeri maupun macanegara. Penggunaan akses berlebih media sosial dapat berdampak kecanduan, tidak dapat lepas dari smartphone, pelanggaran privasi, kecemasan, dan lain sebagainya.
Media sosial sebagai wadah kampanye membentuk pemberontakan komunikasi yang mengikuti perkembangan teknologi di Indonesia. Sejumlah partai politik sudah membuka mata akan media sosial yang lebih mendorong popularitas partai di era transformasi. Sedangkan kampanye terbuka tidak begitu efektif karena dapat mengeluarkan anggaran dana yang cukup besar dalam satu kampanye itu terjadi. Di era transformasi lebih banyak menggunakan kampanye terbuka dengan melalui rapat-rapat. Kini, komunikasi politik dapat dilakukan dengan bebas dengan perkembangan teknologi melalui internet, sehingga masyarakat memiliki forum diskusi lebih banyak dengan kebebasan dalam bereskpresi, dan lebih cepat dalam penyampaian pesan. Media sosial tidak akan pernah berkembang apabila tanpa kehadiran internet, sehingga kondisi ini menunjukan bahwa perkembangan media masa tidak akan pernah luput dari internet.
Dalam media sosial masyarakat bebas dalam memberikan komentar, pernyataan, kebijakan terlebih dalam dunia politik karena kemudahan akses. dampak dari kehadiran media baru, seperti: memberikan banyak ide dan opini, mendapatkan informasi secara cepat, efektif dan efisiensi waktu, dan memperoleh data informasi secara cepat.
Kekuatan media sosial menjadi wadah kampanye memiliki peran penting untuk komunikasi politik, seperti:
- Meningkatkan pengaruh dan kegunaan kampanye politik,
- Kampanye melalui media sosial akan jauh lebih efektif dan efisien, seperti keberhasilan pemilihan presiden Amerika Serikat 2008, Barack Obama, yang mengandalkan lima belas wadah dalam media sosial sebagai sarana utama ia menjalankan kampanyenya.
- Kemampuan dalam beradaptasi dengan politisi dengan rakyat dengan cepat,
- Dalam media sosial dapat menjaga kedekatan dan keharmonisan dengan stabil.
- Memiliki upaya penyelesaian konflik komunikasi politik dengan audiens luas
- Menyediakan sarana teknologi yang unik dalam menyembatani dan memperluas jangkauan komunikasi politik.