Mohon tunggu...
Kang Didin
Kang Didin Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya adalah Penulis dan Videografer serta foto grafer apa saja

MENULIS SEDIKIT NGAWUR SELEPAS MUNGKIN

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Mencekam Saat Mengunci Pintu Makam Kemangi

31 Maret 2023   10:04 Diperbarui: 31 Maret 2023   10:19 1570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti kehilangan kemampuan untuk berdoa atau berdzikir karena apa ya takut. Iya saya pikir saya rasa saat itu saya pada kondisi psikologi yang disebut dengan takut.

Ketakutan yang muncul alami belalai didukung dengan gerimis dan remang-remang serta suasana makom yang seram itu. Maka saya pun pingin segera bergegas kalau kemudian lari tentu itu malah justru lebih berbahaya. Maka saya melangkah biasa dan karena tidak mampu berdoa mohon maaf tidak ada pilihan doa yang bisa keluar karena mungkin penguasaan rasa takut itu pada diri saya Saya hanya mampu bernyanyi.

Mendung tanpa hujan ketemu lan kelangan...

Iya itu yang berulang kali aku nyanyikan atau lebih tepatnya sih aku gumamkan. Aku bergumam menyanyikan lagi lagu itu bukan sholawat atau dzikir seperti tadi tapi

Mendung tanpa hujan.

Ketemu lan kelangan

Kabeh kuwi sing diarani perjalanan

Awak dewe Daud nduwe bayangan

Besok yen wes omah-omahan

Aku Moco koran sarungan

Kowe blonjo dasteran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun