Mohon tunggu...
Kang Didin
Kang Didin Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya adalah Penulis dan Videografer serta foto grafer apa saja

MENULIS SEDIKIT NGAWUR SELEPAS MUNGKIN

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Awas Bulan Suro, Waspada di Tempat Angker

1 November 2014   18:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:56 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada ancaman bagi yang menampik
nasehat itu antara lain adanya cepet, keselong, kesambet dan sebagainya. Jika
sandekala tetap berjalan, berada diluar rumah, ditegalan, disawah maka orang tua
pasti akan was-was. Bahkan kepada yang sebaya sekalipun.

Mengapa demikian, berdasar pada
tata laksana kehidupan, pada waktu-waktu inilah (sandelaka atau senjakala)
beberapa mahluk yang diciptakan Allah mulai aktif dan keluar sarang, dan juga
pada waktu-waktu inilah, beberapa golongan mahluk Allah hendak masuk ke sarang
untuk beristirahat, setelah lelah seharian melaksanakan sunatullah bergerak
mencari rejeki. Bukan hanya manusia, berbagai jenis mahluk lain pun aktif pada
pagi hari seperti manusia.

Maka sebagai manusia yang menurut
kehendakNYA menjadi mahluk paling sempurna kita berwaspada dan hati-hati dalam
melakukan berbagai hal. Termasuk perhitungan waktu sebagai manusia. Bangun
subuh dan beraktifitas seharian emudian pulang di sore hari.

Bukankan sudah menjadi kodrat
manusia yang dicontohkan oleh kanjeng nabi bahwa dalam sehari semalam membagi
waktu untuk tiga hal. Sepertiga untuk Allah, sepertiga untuk mencari nafkah dan
sepertiga untuk keluarga. Walaupun pada hakekatnyasemua waktu untuk semata mengabdi kepada
Allah.

Sepertiga waktu untuk bekerja
mencari nafkah dan rejeki serta berkah Allah yang bertabur di muka bumi, jika
sore kembalilah kepada anak isteri dan keluarga, serta jika malam istirahat dan
tidurlah namun jangan lupa bangun san bertahajudlah. Mengingat Allah turun ke
beumi sepertiga akhir malam sesuai janjinya akan menemui siapa saja yang sedang
berdoa memujiNya.

harus istirahat dari aktifitas

Mengapa maghrib atau sandekala
harus menghentikan aktifitas, selain istirahat dan berdoa untuk sholat maghrib
atau sebagainya. Setelah melakukan aktifitas seharian, juga peralihan waktu
untuk bersama keluarga. Menikmati kebersamaan dalam silaturahim dan keutuhan
rumah tangga, juga mempersiapkan diri secara fisik dan ruhanian, secara
psikologi bersiap menghadapi petang dan gelap malam hari.

Untuk keluar membutuhkan alat
bantu penerangan agar bisa jelas melihat sekeliling. Jugabukankah kalau malam rasa takut akan gelap
selalu datang. Was-was dan fikiran tentang bermacam hal sangat mudah datang.
Rasa khawatir, panik dan tentu saja prasangka tentang banyak hal kadang tak
terkendali datangnya.

Maka jika pada masa tersebut
seseorang ada di dalam rumah memunculkan ketenangan karena ada lampu yang
membawa cahaya sinar membuat mata bisa melihat semua benda.

Ada batas-batas tembok atau
bagian rumah yang membuat rasa nyaman terlindungi dari hawa dingin semilir
angina yang kadang juga datang. Saya menyebutnya ketenangan.

Bukankah mata jika melihat benda
atau tumbuhan, perdu atau pepohonan dalam gelapnya senja kala membuat kita
berfikir banyak hal. Jangan-jangan malah ada yang mikir itu mahluk astral,
hatu…. Genderuwo, dan lainnya.

Siapapun yang sandekala masih
berada diluar rumah, masih berjalan atau berkendaraan, saat melihat benda,
kemudian berfikir, saat itulah hati dengan
khawatir dan rasa cemas muncul, berprasangka. Terkejut bahkan panic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun