Mohon tunggu...
Kutu Kata
Kutu Kata Mohon Tunggu... -

No comment

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dihantui Roh Kucing

2 Mei 2012   16:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:49 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di depan sebuah warung kaki lima. Lelaki tua itu mengemis. "Tolong kami, Tuan... kami lapar, sejak pagi kami belum makan, beri kami sedikit saja... .

Keluarga kucing seukuran manusia sedang bersantap di meja makan.

"Kasih, Ma...nanti dia bisa mati kelaparan!." Kata salah satu anak kucing.

"Huh, dasar pemalas!." Sahut ibu kucing. "Bisanya cuma ngemis doang!."

Di lemparkannya sekerat tulang yang telah tandas dagingnya oleh salah satu anak kucing lainnya. "Nih, makanlah!."

Dilihatnya tulang kaki kambing yang berasal dari sop itu. Dengan sedih, ia mengemis lagi. "Tolonglah beri kami sedikit saja nasi dan dagingnya... kasihani kami, tulang itu!, bagaimana kami bisa memakannya."

"Hahahaha... ." Anak-anak kucing dan Ibu nya tertawa menghina. “Hahaha, sudah dikasih tulang malah mau daging, hahaha… nanti dikasih daging malah minta jantung!.”

“Huh!. Dasar manusia selalu saja serakah!.” Sahut ibu kucing bengis.

Pasien itu berontak-rontak menggerak-gerakkan tangan dan kakinya kacau.

“Dokter!, Dokter lihatlah, Dok, sudah sadar Dok, sudah bergerak,Dok!.“ Kata wanita setengah baya itu pada Dokter.

Sebentar bergeraknya setelah itu tubuh pasien itu diam terbujur kaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun