Koleksi Pohonnya meliputi berbagai jenis palm seperti palm raja, palm merah, palm sabal, Palem ekor tupai dll, berbagai aneka jenis pohon berbunga, seperti bogenfil, Mawar, pohon Kamboja, serta banyak jenis pohon berbatang besar lainnya.
Tak perlu membutuhkan waktu terlalu lama untuk mengeklorasi pulau Kichener. Kamipun menikmati sejuknya suasana di pulau ini, sambil sekali-kali berdecak kagum atas usaha yang telah dilakukan Lord Kichener membuat “Aswan Botanical Garden” ini. Tak hanya turis mancanegara, banyak tulis local Aswan yang menjadikan Pulau Kichener sebagai tempat tamasya keluarga.
Senja mulai merona saat kami meninggalkan pulau Kichener. Beberapa burung bangau dan burung-burung lain terlihat terbang menuju pulau, mempersiapkan peraduan malamnya yang sebentar lagi tiba di rimbunan pohon besar di Pulau Kichener.
Air sungai tampak jernih biru kemerahan diterpa sinar matahari senja yang panasnya sudah tak terasa. Segerombolan ikan kecil menyingkir, saat kapal boat kami melaju cepat.
Membuat mereka kocar-kacir. Semua peserta tersenyum melihatnya. Meskipun lelah, rasanya semua tak tampak di wajah. Itulah senangnya pergi tur bersama mereka.
Senja semakin tenggelam saat kami masuk kembali ke kapal pesiar. Program hari ini tinggal makan malam. Selanjutnya semua peserta akan melepas lelah di dalam kabin nya yang nyaman.
Melihat foto-foto indah di Camera atau HP dan terlelap dalam mimpi indah. Di ayun lembut gelombang sungai Nil, sambil terus terbayang perjalanan indah yang telah dilalui. Dan menanti hadirnya esok hari, untuk memulai eksplorasi kembali, di peradaban Kuno Mesir yang sudah menanti.
(Berlanjut ke bagian kedua : Mengeksplorasi Kuil Buaya di Kom Ombo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H