Mohon tunggu...
Goday311002
Goday311002 Mohon Tunggu... Penulis - Siswa

"Mengalah bukan berarti kalah, diam bukan berarti takut. Belajarlah mengalah sampai tak seorang pun bisa mengalahkanmu. Belajarlah merendah sampai tak seorangpun bisa merendahkanmu."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Tamu Tak Diduga

26 November 2019   15:54 Diperbarui: 6 Desember 2019   16:30 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut informasi ayah, Pak Ikhsan sudah masuk komplek perumahan kami. Waktu seakan berjalan lambat. Debaran jantungku makin kencang ketika mendengar suara mobil berhenti di depan rumah.

Aku menggigit bawah bibir. Hatiku tidak tenang, takut jika duda tua itu memaksaku. Ingin rasanya aku lari, keluar dari rumah ini. Akan tetapi, itu tidak mungkin.

***

Pak Ikhsan disambut baik oleh ayah dan ibu. Mereka sangat memuliakan tamu. Apalagi sang bos tentunya.

Pak Ikhsan mengenakan batik nuansa biru. Ia masih terlihat gagah meski usianya tak lagi muda. Ketampanannya masih terlihat di wajahnya. Ah, tetapi usia kami terpaut jauh pastinya.

Aku meremas-remas tangan yang basah. Hanya menunduk tanpa berani melihat dia yang datang.

"Sebenarnya, kedatangan saya kemari, untuk melamar nak Citra."

"Maaf, Pak, tapi saya ti--,"

"Nah, itu datang orangnya." Pak Ikhsan memotong pembicaraanku ketika mendengar suara motor berhenti.

"Siapa?" tanyaku ingin tahu.

"Kenalin, ini Steveen, anak saya satu-satunya." Dengan bangga Pak Ikhsan memperkenalkan anaknya yang baru saja mengucapkan salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun