(3) direncanakan 24 Agustus 1945 Indonesia dimerdekakan.
    Dan paginya, tanggal 8 Agustus 1945, Sukarno, Hatta, dan Rajiman dipanggil Jenderal Terauchi (Penguasa Militer Jepang di Kawasan Asia Tenggara) Ketiga tokoh tersebut diberi kewenangan oleh Terauchi untuk segera membentuk suatu Panitia Persiapan Kemerdekaan bagi Indonesia.
    Dan ketiga tokoh tersebut membentuk PPKI dengan jumlah anggota 21 orang. yaitu: Soekarno, Moh. Hatta, Radjiman, Ki Bagus Hadikusumo, Otto Iskandar Dinata, Purboyo, Suryohamijoyo, Sutarjo, Supomo, Abdul Kadir, Yap Cwan Bing, Muh. Amir, Abdul Abbas, Ratulangi, Andi Pangerang, Latuharhary, I Gde Puja, Hamidan, Panji Suroso, Wahid Hasyim, T. Moh. Hasan (SartonoKartodirdjo).
    Ternyata Jatuhnya Bom di Hiroshima belum bisa membuat Jepang takluk, Amerika dan sekutu akhirnya menjatuhkan bom lagi di Nagasaki pada 9 Agustus 1945 yang meluluhlantakkan kota tersebut sehingga menjadikan kekuatan Jepang semakin lemah. Kekuatan yang semakin melemah, memaksa Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 14 Agustus 1945.Â
    Konsekuensi dari menyerahnya Jepang kepada sekutu, menjadikan daerah bekas pendudukan Jepang beralih kepada wilayah perwalian sekutu, termasuk Indonesia. Sebelum tentara sekutu dapat menjangkau wilayah-wilayah itu, untuk sementara bala tentara Jepang masih ditugasi sebagai sekadar penjaga kekosongan kekuasaan.
    Kekosongan kekuasaan ini tidak disia-siakan oleh para tokoh nasional. maka para pemimpin nasional pada waktu itu segera mengambil keputusan politis yang penting. Keputusan itu berupa berupa melepaskan diri dari bayang-bayang kekuasaan Jepang dan mempercepat rencana kemerdekaan bangsa Indonesia.
3. Periode Pengesahan Pancasila
    pada tanggal 14 Agustus 1945 akhirnya jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, dan sehari setelahnya para pemuda mendesak agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan karena mereka menganggap Jepang sudah menyerah kepada sekutu dan tidak memiliki kekuasaan secara politis di wilayah pendudukan, termasuk Indonesia.
    Kondisi  ini mengakibatkan kesalahpahaman antara kelompok pemuda dengan Soekarno dan kawan-kawan, sehingga para pemuda mengamankan Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Setelah melalui jalan terjal, akhirnya dicetuskanlah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Teks proklamasi kemerdekaan didiktekan oleh Moh. Hatta dan ditulis oleh Soekarno dan langsung  diketik oleh Sayuti Melik.
    Sampai detik ini, teks Proklamasi yang dikenal luas adalah sebagai berikut:
"Proklamasi Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll. diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya".