b. Membuat pojok baca di setiap kelas dengan buku bacaan di luar buku pelajaran. Sebagian besar sekolah, buku yang ada di pojok baca disediakan oleh orang tua peserta didik, tetapi ada juga sekolah yang membuat pojok baca dengan buku koleksi dari perpustakaan sekolah. Pojok baca merupakan perpanjangan dari perpustakaan yang ada di tiap kelas dengan desain yang menarik dan diatur sendiri oleh peserta didik. Melalui kegiatan membaca di pojok baca maka secara perlahan akan menciptakan sebuah budaya membaca di kelas sehingga minat baca peserta didik menjadi meningkat.
c. Menciptakan lingkungan yang kaya teks. Lingkungan ini diciptakan sekolah dengan berbagai cara, misalnya dengan membuat poster di lingkungan sekolah, majalah dinding, dan menampilkan hasil karya peserta didik di dinding kelas. Lingkungan yang kaya teks, juga secara langsung maupun tidak langsung membentuk budaya literasi. Adanya mading dan poster yang berada di lingkungan sekolah menjadi faktor yang membantu dalam membangun lingkungan ramah literasi.
2. Strategi Kegiatan Literasi Tahap Pengembangan
     Strategi kegiatan literasi untuk meningkatkan minat baca peserta didik di sekolah dasar pada tahap pembelajaran (Sukma, 2021) adalah:
a. Pada setiap pembelajaran, ada kegiatan membaca di awal, tengah, atau menjelang akhir pelajaran. Melalui kegiatan membaca pada saat pembelajaran berlangsung, baik di awal,tengah, atau menjelang akhir pelajaran, memberikan pemahaman pada peserta didik bahwa kegiatan membaca merupakan bagian dari pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan. Hal ini diharapkan dapat membiasakan membaca ketika belajar di rumah, dan pada akhirnya meningkatkan minat membaca peserta didik.
b. Melakukan pembelajaran yang dapat meningkatkan literasi, dengan menggunakan berbagai metode dan media seperti buku gambar, video atau pre-teks yang ditampilkan pada LCD, dan sebagainya. Pembelajaran dengan berbagai metode dan media, menjadi sebuah pengalaman belajar bagi peserta didik dalam memahami materi pelajaran.
c. Melakukan pembelajaran di perpustakaan pada saat-saat tertentu, baik secara periodik maupun secara incidental.
Â
PENUTUP
      Literasi adalah keahlian yang berhubungan dengan kegiatan membaca, menulis, dan berpikir yang berfokus untuk peningkatan kemampuan memahami informasi secara kritis, kreatif dan inovatif, literasi bukan hanya sekedar membaca dan menulis tetapi meliputi keterampilan berpikir kritis memanfaatkan sumber pengetahuan yang berbentuk cetak, visual, maupun digital. Salah satu program yang dijalankan pemerintah adalah Gerakan Literasi Sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa yang diintegrasikan dengan kurikulum pembelajaran. Kegiatan ini tentu saja membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik pihak orang tua, guru, sekolah, maupun siswa, agar program ini dapat terlaksana dan memiliki hasil yang baik.
DAFTAR PUSTAKA