Mohon tunggu...
Kurnia Ramadani
Kurnia Ramadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Kurnia Ramadani seorang mahasiswa Universitas Sultan Syarif Kasim Riau yang memiliki hobi Membaca dan Menulis. Dari hobi tersebut saya ingin menghasilkan karya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Peran Literasi Dalam Pendidikan Bahasa Indonesia

15 Juni 2024   23:05 Diperbarui: 16 Juni 2024   21:35 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/fnr6xSA6ZfuJZxeX6

          Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara komprehensif untuk mengidentifikasi, memahami informasi, berkomunikasi, dan menghitung menggunakan bahan cetak dan tertulis dengan berbagai konteks Menurut Riley (dalam Dafit et al., 2020) literasi merupakan dasar keberhasilan dalam pembelajaran. Hubungan antara keberhasilan pembelajaran dengan tingkat melek huruf terjadi melalui kurikulum dan proses pembelajaran yang terjadi di sekolah (Dafit et al., 2020). Menurut Suyono (dalam Gogahu & Prasetyo, 2020) literasi dapat digunakan sebagai dasar pengembangan pembelajaran efektif di sekolah yang dapat membuat siswa terampil dalam mencari dan mengolah informasi yang dibutuhkan dalam kehidupan berbasis ilmu pengetahuan pada abad ke-21 (Gogahu & Prasetyo, 2020).  

            Menurut Putri, et.al (2019), faktor yang berperan penting untuk meningkatkan keterampilan membaca adalah penguasaan kosa kata. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Haliza (dalam Putri dan Ramadhan, 2019), bahwa ada banyak faktor yang berperan untuk memperoleh kemampuan membaca secara efektif. Ukuran kosakata adalah satu faktor yang penting untuk meningkatkan membaca pemahaman. Penemuan penelitian tersebut menyebutkan bahwa membaca pemahaman bermanfaat ke dalam pembelajaran bahasa. Siswa mampu membaca dengan baik dan dalam pengajaran kosakata yang berkaitan dengan bahasa.

          Menurut Sari, et.al (2018), membaca secara komunikatif digunakan untuk mencari, menemukan, dan memperoleh informasi dari berbagai sumber sesuai dengan pemahaman masing-masing individu yang diperoleh. Ada beberapa negara yang telah melakukan penelitian tentang membaca, diantaranya Albania, Australia, Jerman, Iran, Kanada, Malaysia Pakistan, dan Turki. Penelitian tentang membaca pemahaman yang dilakukan mengungkapkan bahwa membaca adalah aktifitas kognitif yang kompleks yang sangat penting dan berfungsi untuk mendapatkan informasi.

B. Faktor Penyebab Rendahnya Kemampuan Literasi

1. Faktor Internal

a. Rendahnya kemampuan intelegensi siswa

          Faktor internal penyebab rendahnya kemampuan literasi yang pertama adalah rendahnya kemampuan intelegensi siswa, hal ini sesuai dengan teori Djamrah (2002) yang mengelompokkan faktor penyebab kurang lancar membaca menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu dari faktor internal ini adalah faktor intelegensi siswa. Menurut Freeman (Purwanto, 2010: 478) intelegensi mempunyai beberapa pengertian yaitu yang pertama intelegensi merupakan adaptasi atau penyesuaian individu dengan keseluruhan lingkungan, yang ke dua intelegensi adalah kemampuan untuk belajar, dan yang terakhir intelegensi merupakan kemampuan berpikir abstrak. Intelegensi merupakan kemampuan belajar. Kemampuan belajar setiap siswa berbeda-beda, hal tersebut tentunya membuat perbedaan-perbedaan termasuk perbedaan kemampuan literasi baca-tulis. Karena kemampuan belajar siswa berbeda-beda, hal lain juga akan ikut berbeda, tidak hanya kemampuan literasi baca-tulis, kemampuan numerasi dan lain sebagainya pun akan berbeda.

b. Rendahnya Minat Belajar Siswa

          Faktor internal penyebab rendahnya kemampuan literasi baca-tulis siswa yang kedua adalah rendahnya minat belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan teori Pramesti (2018) yang mengatakan bahwa rendahnya minat membaca siswa merupakan penyebab rendahnya keberhasilan siswa dalam membaca. Minat merupakan suatu rasa suka, rasa ketertarikan terhadap sesuatu, sedangkan belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan, baik perubahan tingkah laku maupun perubahan tidak tahu menjadi tahu. Secara sederhana minat belajar merupakan ketertarikan dalam belajar. membuat siswa malas ke sekolah. Selain itu motivasi dari orang tua juga sangat penting bagi siswa, siswa kurang diberikan dorongan positif oleh orang tua karena orang tua siswa sibuk bekerja. Orang tua siswa jarang ada yang menanyakan tentang sekolah, ketika pulang sekolah tidak ditanya bagaimana persekolahan hari itu sebagai bentuk perhatian terhadap anak, selain itu apresiasi dari orang tua terhadap anak juga kurang sehingga motivasi belajar siswa rendah dan menyebabkan rendahnya kemampuan literasi baca-tulis siswa.

c. Rendahnya Motivasi Belajar Sisw

          Faktor internal penyebab rendahnya kemampuan literasi baca-tulis siswa yang terakhir adalah rendahnya motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa merupakan hal penting dalam proses pembelajaran. Siswa dengan motivasi belajar tinggi akan semangat dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Rendahnya motivasi belajar menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kemampuan literasi baca-tulis siswa. Hal ini sejalan dengan teori Pramesti (2018) yang mengatakan bahwa faktor penyebab rendahnya kemampuan literasi bacatulis siswa adalah rendahnya motivasi belajar. Rendahnya motivasi baik dari orang tua maupun dari guru dapat mempengaruhi kemampuan literasi baca-tulis siswa. Menurut Hamzah (Badaruddin Achmad, 2015) motivasi belajar adalah dorongan psikologis seseorang yang melakukan suatu indakan untuk mencapai tujuan belajar. Indikator motivasi belajar menurut hamzah dapat diklasifikasikan sebagai adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun