Mohon tunggu...
Kurnia Ramadani
Kurnia Ramadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Kurnia Ramadani seorang mahasiswa Universitas Sultan Syarif Kasim Riau yang memiliki hobi Membaca dan Menulis. Dari hobi tersebut saya ingin menghasilkan karya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Peran Literasi Dalam Pendidikan Bahasa Indonesia

15 Juni 2024   23:05 Diperbarui: 16 Juni 2024   21:35 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/fnr6xSA6ZfuJZxeX6

          Membaca merupakan jendela ilmu karena dengan banyak membaca kita bisa menambah banyak wawasan dan ilmu pengetahuan. Sebagaimana yang kita ketahui, proses belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu sendiri adalah melalui proses sains khususnya membaca. Karena sekitar 80-90% ilmu pengetahuan berasal dari membaca. Kebiasaan membaca merupakan sesuatu yang penting dan fundamental yang harus dikembangkan sejak dini dalam rangka untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan (Aswat & Nurmaya G, 2019). Kemampuan literasi adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting untuk dimiliki setiap orang. Literasi secara umum didefinisikan sebagai kemampuan membaca dan menulis serta menggunakan bahasa lisan. Literasi berfungsi untuk menghubungkan antara individu dengan masyarakat, serta merupakan suatu alat yang penting bagi individu untuk tumbuh dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat yang demokratis.

          Menurut Tilaar (dalam Widiyono & Nurhayati, n.d.), membaca merupakan proses membagikan makna kepada dunia (Widiyono & Nurhayati, n.d.). Sayangnya, minat baca di negara ini masih bisa dikatakan sangat rendah. Pada tahun 2012 UNESCO mengeluarkan indeks minat baca di Indonesia dengan hasil yang dicapai sebesar 0.001. yang artinya, dari 1000 orang hanya terdapat 1 orang yang mempunyai minat membaca. Pada umumnya, penduduk Indonesia membaca buku baru 0-1 buku di setiap tahun (Lawalata & Sholeh, 2019).

PEMBAHASAN 

A.  Definisi Literasi

          Dalam definisi lama, literasi diterjemahkan hanya sebatas pada kemampuan membaca dan menulis. Hal ini sebagaimana pendapat Boston dkk. (1991:18) bahwa literasi merupakan kemampuan menggunakan membaca dan menulis dalam melaksanakan tugas-tugas yang bertalian dengan dunia kerja dan kehidupan di luar sekolah. Kern (2000: 23) menyatakan bahwa literasi merupakan kesadaran bertindak dalam kegiatan membaca, menulis, memediasi, dan mengubah makna dalam percakapan yang kemudian memindahkannya dari individu satu ke individu lainnya.

          Lietrasi dalam definisi perkembangannya tidak hanya terbatas dalam kemampuan membaca dan menulis. Alwasilah (2001) mendefinisiskan dalam arti luas meliputi kemampuan berbahasa menyimak, membaca, berbicara, dan menulis, serta berpikir kritis yang menjadi elemen di dalamnya. Seseorang disebut literate apabila ia memiliki pengetahuan yang hakiki untuk digunakan dalam setiap aktivitas yang menuntut fungsi literasi secara efektif di masyarakat, serta pengetahuan yang dicapainya dengan membaca, menulis, dan aritmatik memungkinkan untuk dimanfaatkan bagi dirinya sendiri dan untuk perkembangan masyarakat. Sementara itu, Cooper (1993) mengemukakan bahwa untuk menjadi literate yang sesungguhnya, seseorang harus memiliki kemampuan menggunakan berbagai tipe teks secara tepat serta kemampuan memberdayakan pikiran, perasaan, dan tindakan dalam konteks aktivitas sosial dengan maksud tertentu. Dengan demikian, dalam pembelajaran di sekolah, tidak hanya pemebelajaran Bahasa Indonesia, seorang pendidik harus berusaha menciptakan kader-kader siswa yang literat.

           Literasi dapat diartikan sebagai keterbukaan wawasan, yaitu kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk keterampilan hidup. Grabe & Kaplan (dalam Sukma, 2019), menjelaskan sempitnya pengertian literasi itu adalah kemampuan membaca dan menulis (mampu membaca dan menulis). Secara umum, literasi sangat erat kaitannya dengan Istilah wacana mahir, yaitu kemampuan seluruh bahasa mencakup kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, serta kemampuan berpikir elemen-elemen yang ada di dalamnya (Sukma, 2018). Menurut Sukma, et.al (2019), literasi dapat dipahami sebagai melek huruf, kemelekhurufan, mengenal tulisan, serta dapat membaca dan menulis. Literasi adalah kemampuan berbahasa seseorang (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) untuk berkomunikasi dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Sedangkan menurut Sulzby (dalam Sukma 2019), ia mengartikan literasi secara sempit, yaitu literasi sebagai kemampuan membaca dan menulis.

          Literasi sangat penting bagi siswa karena keterampilan dalam literasi berpengaruh terhadap keberhasilan belajar mereka dan kehidupannya. Keterampilan literasi yang baik akan membantu siswa dalam memahami teks lisan, tulisan, maupun gambar atau visual. Keterampilan literasi perlu dimiliki oleh setiap individu sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam masyarakat, dan hal ini merupakan bagian dari hak dasar manusia menyangkut pembelajaran sepanjang hayat. Salah satu literasi yang perlu dikuasai adalah literasi baca-tulis. Dengan memiliki kemampuan baca-tulis, seseorang dapat meningkatkan kualitas hidupnya menjadi lebih baik. Terlebih lagi di era yang semakin modern yang ditandai dengan persaingan yang ketat dan pergerakan yang cepat. Kompetensi individu sangat diperlukan agar dapat bertahan hidup dengan baik (Sukma, et.al 2019).

          Menurut Khaira, et.al (2017), pembelajaran bahasa Indonesia terdiri atas empat kemampuan keterampilan berbahasa, yaitu kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan membaca menjadi skala prioritas utama yang harus dikuasai oleh siswa pada setiap jenjang pendidikan karena pembaca yang memiliki keterampilan yang baik akan mudah menyerap informasi dan gagasan yang terdapat dalam bacaan. Membaca pemahaman menjadi dasar dalam mengungkapkan makna seluruh bacaan. Melalui membaca pemahaman, seseorang dapat memperoleh berbagai ilmu pengetahuan dan informasi, baik yang terjadi pada masa lampau, masa sekarang, maupun masa mendatang.

          Menurut Sarkiyah (dalam Hafizah, 2018), pemahaman membaca merupakan suatu proses pemahaman dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca yang mempunyai peranan utama dalam membentuk makna. Pembaca yang efektif menggunakan berbagai macam strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengkontruksi makna ketika membaca. Menurut Sahrebabaki (dalam Putri dan Ramadhan, 2019), membaca dan mendengarkan adalah proses seseorang yang tidak hanya memahami arti harfiah, tetapi juga untuk memahami gagasan tersirat.

           Pengertian Literasi menurut UNESCO (dalam Purwati, 2017) adalah wujud dari keterampilan yang secara nyata, yang secara spesifik adalah keteampilan kognitif dari membaca serta menulis, yang terlepas dari konteks di mana keterampilan itu diperoleh dari siapa serta cara memperolehnya. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi seseorang tentang makna literasi itu sendiri adalah penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya, dan juga pengalaman (Purwati, 2017). Literasi diartikan sebagai melek huruf, kemampuan membaca dan menulis, kemelekwacanaan atau kecakapan dalam membaca dan menulis. Pengertian literasi berdasarkan konteks pengunaannya merupakan integrase keterampilan menulis, membaca, dan berfikir kritis (Purwati, 2017). Gee dalam Au (dalam Chairunnisa, 2018) yang mengartikan literasi dari sudut pandang kewacanaan menyatakan bahwa literasi adalah "Mastery of, or fluent control over, a secondary discourse". Gee menjelaskan bahwa literasi adalah suatu keterampilan dari seseorang melalui kegiatan berfikir, membaca, menulis, dan berbicara (Chairunnisa, 2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun