Mohon tunggu...
KUNTJOJO
KUNTJOJO Mohon Tunggu... Lainnya - Saya menikmati menulis karena saya senang bisa mengekspresikan diri dan ide-ide saya.

"Menulis sesuatu yang layak dibaca atau melakukan sesuatu yang layak ditulis."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lupa: Dampak Positif dan Negatif, Faktor Penyebab, dan Strategi Memori

27 Februari 2023   08:00 Diperbarui: 27 Februari 2023   08:16 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Proses Memori (Sumber: Weiten, 2017: 223)

Telah dipaparkan sebelumnya bahwa lupa dapat terjadi pada tahap pengkodean, yang merupakan awal dari proses memori. Maka salah satu cara untuk meningkatkan memori  adalah memastikan untuk sepenuhnya menyandikan informasi. Dengan demikian dapat dihindari lupa karena kegagalan penyandian. Berikut adalah beberapa langkah yang disarankan Coon dan Mitterer (2010: 276-277), agar pengkodean berhasil, yang terdiri dari:  latihan, seleksi, organisasi, belajar keseluruhan versus bagin-bagian, posisi seri, isyarat, belajar berlebihan, dan latihan terspasi.  Coon dan Mitterer (2010: 275) menegaskan bahwa bebanyakan penghafal yang hebat menggunakan strategi ini untuk meningkatkan bakat alami apa pun yang mereka miliki.

a. Latihan (rehearsal)

Semakin sering melatih (meninjau secara mental) informasi saat membaca, maka semakin baik dalam mengingat informasi atau materi yang dipelajari. Tapi perlu dipahami bahwa latihan pemeliharaan saja tidak terlalu efektif. Pengkodean elaboratif, di mana materi yang dipelajari dikoneksikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki, jauh lebih baik. Mempelajari konsep-konsep dan menghubungkan  dengan fakta-fakta sangat membantu daya ingat.

b. Seleksi (selection)

Sarjana Belanda Erasmus mengatakan bahwa memori yang baik harus seperti jaring ikan: Harus menyimpan semua ikan besar dan membiarkan yang kecil melarikan diri Artinya, dalam belajar harus bisa membedakan konsep-konsep inti atau yang urgen, dan mana yang tidak begitu urgen. Seringkali siswa atau mahasiswa mengeluh karena harus mempelajari materi pelajaran atau materi kuliah yang  termuat dalam buku yang menurut mereka sangat banyak. Jika mereka sudah terbiasa membedakan konsep-konsep yang urgen dan yang tidak urgen, keluhan semacam itu pasti tidak terjadi. Belajar yang didasarkan pada seleksi materi merupakan belajar yang efektif dan efisien.

c. Organisasi (organization)

Bahwa mempelajari isi buku yang isinya kurang atau tidak  tersusun secara sistematis pasti lebih berat dibanding buku yang isinya disajikan secara sistematis. Mempelajari banyak konsep yang tidak terorganisasi dengan baik merupakan proses yang tidak mudah, sehingga menyulitkan pengkodean. Jalan keluar untuk itu adalah mengelompokkan konsep-konsep ke dalam kesatuan,  misalnya berdasarkan makna, jenis, karakterisitik, dan seterusnya. 

Pengorganisasian materi juga bisa dilakukan dengan mengatur catatan dan meringkas bab.  Ringkasan materi belajar dapat membuat keseluruhan jaringan ide menjadi lebih jelas dan sederhana. Bahwa ringkasan dapat meningkatkan memori dengan mendorong pengkodean informasi yang lebih baik.  

d. Belajar Keseluruhan Versus Bagian (Whole versus Parts Learning)

Jika seseorang harus menghafal sebuah pidato, apakah lebih baik mencoba mempelajarinya dari awal hingga akhir? Atau di bagian yang lebih kecil seperti paragraf? Umumnya lebih baik untuk mempraktikkan seluruh paket informasi dari pada bagian yang lebih kecil (seluruh materi belajar). Hal ini terutama berlaku untuk informasi yang cukup pendek dan terorganisasi dan mempelajari bagian-bagian mungkin lebih baik untuk materi belajar yang sangat panjang dan rumit.

Untuk materi yang sangat panjang atau kompleks, cobalah metode bagian progresif, dengan memecah materi belajar menjadi serangkaian bagian pendek. Misalnya, pada mulanya, mempelajari bagian A sampai dikuasai; selanjutnya,  mempelajari bagian A dan B; lalu A, B, dan C; dan seterusnya. Setelah materi dipelajari,  juga harus berlatih dengan memulai dari titik selain A, misalnya di C, D, atau B.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun