Belajar berlangsung paling baik ketika disertai dengan umpan balik, atau pengetahuan tentang hasil, karena memungkinkan untuk memeriksa kemajuan. Umpan balik dapat membantu mengidentifikasi ide-ide yang membutuhkan latihan ekstra. Selain itu, mengetahui bahwa dirinya telah mengingat atau menjawab dengan benar sangat bermanfaat. Cara utama untuk memberikan umpan balik untuk diri sendiri saat belajar adalah resitasi. Resitation mengacu pada meringkas materi saat belajar, resitasi memaksa untuk berlatih mengambil informasi. Contoh resitasi, ketika membaca sebuah teks, lalu berhenti dan mencoba mengungkapkan secara lisan apa-apa yang baru saja dibacanya dengan kata-kata sendiri.
b. Peninjauan (Review)
Strategi peninjauan adalah upaya untuk melibatkan kembali informasi atau materi yang telah dipelajari, sehingga tetap segar dalam memori. Berbagai hal terbaik yang telah dibaca, didengar, atau dilihatnya dapat diingat. Tetapi, seiring berjalannya waktu, ingatan mulai memudar, apa yang telah diingat kemudian terlupakan. Itulah sebabnya mengapa meninjau materi belajar secara teratur sangat diperlukan. Dengan meninjau kembali materi belajar memungkinkan untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan baru dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang, dan kemudian menyimpannya di sana.
c. Menggunakan Strategi untuk Membantu Mengingat
Bahwa pengambilan materi memori yang berhasil biasanya merupakan hasil dari pencarian memori yang direncanakan. Â Sebagian informasi dapat membantu siswa mengingat suatu materi memori, termasuk kesan tentang panjang nama, bunyi huruf dalam nama, kesamaan nama, dan informasi terkait (seperti nama orang atau artis terkenal). Strategi bermanfaat yang serupa adalah menelusuri alfabet, mencoba setiap huruf sebagai bunyi pertama dari nama atau kata yang dicari. Cobalah untuk secara mental menciptakan kembali lingkungan belajar atau menghidupkan kembali peristiwa yang mirip pada saat belajar.
d. Memperpanjang Waktu MengingatÂ
Saat mempelajari materi baru, praktikkan pengambilan berulang kali. Secara bertahap, perpanjang waktu untuk mengingat materi yang telah dipelajari.  Misalnya, menyanyikan lagu bahasa Inggris yang belum dihafal. Baca satu bait lagu dan 2 menit kemudian nyanyikan tanpa melihat teks, ulangi lagi dengan menambah waktu menjadi 5 menit dari membaca teks dan menyanyinyakan lagu, ulangi lagi  dengan menambahkan waktu, sampai lagu bisa dihafalkan.
e. Â Tidur Setelah Belajar pada Malam hari
Penelitian telah menunjukkan bahwa otak membutuhkan 7-8 jam tidur per malam. Tidur memperkuat asosiasi yang relevan dan melemahkan asosiasi yang tidak relevan, sehingga meningkatkan akses memori. Kurang tidur dapat mengganggu kecepatan pemrosesan informasi, memori jangka panjang, dan stabilitas emosional. Bahwa istirahat, khususnya tidur setelah belajar mengurangi gangguan pada saat pengambilan materi dari sistem ingatan. Itu sebabnya jadwal belajar harus mencakup istirahat yang cukup di antara aktivitas belajar seperti yang dijelaskan sebelumnya. Waktu istirahat dan waktu luang dalam jadwal sama pentingnya dengan waktu untuk belajar.
f. Â Hindari Rasa Lapar Â
Ada pendapat yang menyatakan bahwa seseorang yang lapar cenderung mendapat skor lebih rendah pada tes memori. Apa yang disampaikan orang tua dan guru perlu diikuti, bahwa siswa hendaknya  sudah sarapan atau makan siang sebelum mengikuti ujian atau tes di sekolah karena perut lapar dapat menyebabkan kesulitan dalam mengingat apa yang telah dipelajari.