Mohon tunggu...
Kundiharto
Kundiharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Psychology Student

Deep interest in the fields of Information Technology, Psychology, Marketing, Management, and Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Masa Depan Dibangun oleh Pembelajar: Pelajaran dari Disney dan Bob Eiger

24 November 2023   14:29 Diperbarui: 12 Desember 2023   13:57 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Disney Land. (Sumber gambar: Pexels.com/Magda Ehlers)

Krisis yang menerpa bukan hanya tentang angka-angka yang merosot atau tantangan pasar, tetapi juga tentang bagaimana sebuah entitas besar harus berjuang untuk mempertahankan relevansinya di dunia yang terus berubah. 

Di sinilah letak ironi yang mendalam: Disney, yang selama ini menjadi simbol keabadian dan mimpi, harus berhadapan dengan realita bahwa tidak ada yang abadi, bahkan bagi mereka.

Disney bukan hanya sebuah studi kasus bisnis, tetapi sebuah cerminan dari kehidupan itu sendiri. Kekuatan sejati bukanlah dalam kejayaan yang tak tergoyahkan, melainkan dalam kemampuan untuk bangkit dan belajar dari krisis. Dan itulah, pada akhirnya, yang akan menentukan apakah Disney bisa kembali menemukan sihirnya atau tidak.

Situasi Saat Ini: Turunnya Pendapatan dan Penurunan Nilai Pasar

Di tengah heningnya kegembiraan yang pernah melingkupi Disney, kini terhampar realitas yang kontras: penurunan pendapatan dan nilai pasar yang merosot. Melalui mata seorang pengamat yang telah lama terpesona oleh keajaiban Disney, transisi ini terasa seperti sebuah babak baru dalam narasi epik, di mana sang protagonis menghadapi ujian yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.

Turunnya pendapatan, bagi saya, bukan sekadar angka dalam laporan keuangan; itu adalah cerminan dari serangkaian tantangan yang lebih kompleks dan mendalam. 

Disney, yang selama ini merupakan lambang keberhasilan dan inovasi, kini harus menghadapi kenyataan bahwa dunia telah berubah, dan dengan itu, kebutuhan serta selera pasar pun bergeser. Penurunan nilai pasar yang mereka alami bukan hanya sekadar refleksi dari kondisi ekonomi global, tetapi juga merupakan indikator dari perubahan dalam dinamika industri hiburan itu sendiri.

Dari sudut pandang saya, Disney kini berada di persimpangan. Penurunan ini bukan hanya tantangan finansial, melainkan juga tantangan strategis yang menuntut introspeksi dan inovasi. 

Bagaimana Disney, yang selama ini telah menjadi pemimpin pasar, merespons situasi ini akan sangat menentukan masa depan mereka. Apakah mereka akan mampu mengadaptasi diri dan menemukan kembali sihir yang selama ini menjadi inti dari identitas mereka?

Dalam menghadapi situasi saat ini, Disney tidak hanya berjuang untuk angka-angka yang lebih baik dalam laporan keuangannya. Mereka berjuang untuk mempertahankan relevansi dan keajaiban yang telah lama menjadi bagian dari warisan mereka. 

Saya menantikan untuk melihat bagaimana Disney akan menghadapi tantangan ini, dan apakah mereka akan mampu menulis babak baru yang sama memukau dan inspiratifnya dengan cerita-cerita yang telah mereka suguhkan sebelumnya.

Pengembalian Bob Eiger sebagai CEO untuk Penyelamatan

Di tengah badai krisis yang mengguncang fondasi Disney, pengumuman pengembalian Bob Eiger sebagai CEO terasa seperti nafas baru, membawa harapan di saat yang genting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun