Mohon tunggu...
Kurnia Trisno Yudhonegoro
Kurnia Trisno Yudhonegoro Mohon Tunggu... Administrasi - Agricultural,Economic consultant and military enthusiast

Agricultural,Economic consultant and military enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Studi Pertahanan atas Calon Ibu Kota Baru

19 September 2019   11:49 Diperbarui: 19 September 2019   12:42 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

10:18 WITA SATRAD Balikpapan mendeteksi 4 buah object berkecepatan 900 km/jam mendekati ibukota baru, petugas jaga melakukan diagnostik dan memanggil kepala piket.

10:19 WITA Keempat objek menghilang di 15 Km dekat ibukota baru, petugas jaga dan kepala piket hanya bisa saling bertatapan.

10:20 WITA Siaran langsung Sidang Tahunan MPR tiba-tiba terhenti, Layar TV yang sedang menyiarkan secara langsung menjadi statis.

Selanjutnya sama dengan scenario simulasi untuk Matra Laut

Analisis akhir:
Potensi serangan udara berupa surgical strike baik untuk decapitation strike maupun sebagai awal mula dari gerakan militer gabungan (invasi penuh) teramat besar. Mengingat saat ini masih terdapat celah pada jaringan radar dan penempatan alutsista Hanud yang teramat minim. Sebuah serangan surgical strike dapat dengan mudah mengeliminasi unsur pimpinan negara.

Kesimpulan
Pemindahan ibukota ke kabupaten Penajam Paser apabila tidak terlebih dahulu melakukan persiapan dari segi pertahanan maka hal itu seperti memasukkan kepala kita ke dalam mulut singa. Di mana dari hasil simulasi oleh penulis, potensi ancaman eksternal secara berurutan adalah udara, laut dan terakhir melalui darat.

Tentara Nasional Indonesia tentu sudah melakukan simulasi dan war-games seperti yang penulis lakukan. Hal ini bisa terlihat dari besarnya anggaran yang mereka ajukan sebagaimana dijabarkan pada table berikut :

Permintaan Anggaran Pemindahan Ibukota

Kesatuan

Peruntukan

Jumlah (Rp Trilyun)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun