Mohon tunggu...
Kurnia Trisno Yudhonegoro
Kurnia Trisno Yudhonegoro Mohon Tunggu... Administrasi - Agricultural,Economic consultant and military enthusiast

Agricultural,Economic consultant and military enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Studi Pertahanan atas Calon Ibu Kota Baru

19 September 2019   11:49 Diperbarui: 19 September 2019   12:42 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun bila melalui jalur utara yang relatif lebih datar maka jaraknya sekitar 600 km dengan harus melintasi beberapa sungai besar.

Adapun secara perbandingan gelar kekuatan saat ini antara TNI-AD dengan Tentera Darat Malaysia (TDM)bisa dilihat dari tabel dibawah ini :

(Mabes TNI, 2019)
(Mabes TNI, 2019)
Secara keseluruhan, keseimbangan kekuatan di atas kertas kurang lebih sama, dimana komponen tempur utama, batalyon infanteri (Yonif) yaitu 11 batalyon dan 8 batalyon, Indonesia memiliki keunggulan pada jumlah batalyon artileri medan, zeni dan pertahanan udara.

Sementara Malaysia memiliki keunggulan pada struktur divisi dimana unit sudah secara organik terintegrasi sebagai combined forces (pasukan gabungan).

Skenario Simulasi:
Sebuah serangan darat dari arah perbatasan darat Malaysia-Indonesia oleh Malaysia dengan tujuan ibukota baru melalui hutan di titik terdekat harus melalui 160 km hutan belantara dan perbukitan, adapun bila pivot melalui utara berarti harus melewati sekurangnya 8 sungai besar dan menempuh jarak 600 km.

Bila kedua skenario ini dipakai, maka ibukota baru memiliki waktu lebih dari 5 x 24 jam untuk melakukan evakuasi VVIP dan VIP (Baca : Presiden, Kabinet dan Pimpinan Lembaga Pemerintahan) dalam rangka menjamin keberlangsungan pemerintahan.

Dengan kondisi yang ada saat ini batalyon infanteri organik Kodam bisa melakukan delaying tactics (taktik memperlambat) dan rearguard actions (pertahanan belakang sambil mundur) belum lagi faktor perang semesta oleh komponen paramiliter untuk memperlambat gerak maju Angkatan darat musuh.

Analisis akhir:
Serangan darat hampir mustahil dilakukan apabila dilakukan oleh Malaysia secara independen. Namun, tetap ada potensi bila Malaysia bekerja sama dengan kekuatan lain yang dapat menegasi keunggulan SDM Indonesia.

Meskipun demikian, serangan melalui darat di mandala Kalimantan (oleh siapapun) akan berjalan sangat lambat karena terhadang oleh kondisi alam dan infrastruktur jalan yang sangat kurang.

Hal ini memberikan waktu untuk bantuan dari wilayah lain di Indonesia untuk memperkuat front Kalimantan (dengan catatan jalur laut terbuka).

Matra Laut
Di atas kertas, saat ini Indonesia memiliki 1 pangkalan Angkatan laut dan 1 pangkalan utama Angkatan laut. Namun, belum ada penempatan pasukan marinir maupun fasilitas pelabuhan, fasilitas perawatan dan perbaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun