Indonesia bukan lagi negara yang baru menyelesaikan perjuangan kemerdekaannya, bukan pula negara yang baru menyatakan status kemerdekaannya. Tahun ini, Indonesia akan merayakan ulang tahunnya yang ke 74 dan bangsa ini akan mencapai umur satu abad dalam kurun waktu 26 tahun.Â
Namun, Indonesia masih terjebak sebagai negara kelas dua yang tidak kunjung mengalahkan negara-negara lain yang merdeka pada kurun waktu yang tak jauh berbeda. Kemiskinan di Indonesia masih merajalela, 27.77 juta orang di bawah garis kemiskinan bukanlah angka yang sedikit. Padahal, Indonesia sudah melakukan berbagai perubahan di berbagai sektor vital.
Indonesia memiliki impian yang besar untuk menyejahterakaan seluruh rakyatnya, seperti yang tertera pada pembukaan UUD 1945. Sayangnya, kesejahteraan belum tersebar secara merata di seluruh provinsi yang ada. Masih ada ketimpangan antara kualitas pembangunan di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa.Â
Hal itu bisa dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia per provinsi di Indonesia pada tahun 2012. Tercatat bahwa Indeks Pembangunan Manusia di provinsi DKI Jakarta sebesar 77,53 dan provinsi Nusa Tenggara Barat hanya sebesar 60,81. Dalam hal tersebut sudah terlihat jelas bahwa banyak rakyat yang berkehidupan mewah di Pulau Jawa sementara harga barang pokok melambung tinggi di daerah-daerah lain.Â
Padahal, salah satu syarat untuk menjadi negara kelas pertama di dunia adalah adanya pemerataan pembangunan di seluruh daerah di negara yang bersangkutan.
Banyak sekali program yang dilakukan untuk membangun Indonesia hingga sesuai dengan ekspektasi leluhur kita. Mulai dari penerapan kebijakan pelayanan kesehatan gratis, sampai program pergantian ibukota di pulau lain yang kejelasannya tak kunjung dipublikasikan.Â
Namun, tidak banyak yang berubah dari sistem perekonomian dan sosial di Nusantara. Pulau Jawa terus mengalami pembangunan dari infrastruktur dan aspek lainnya. Ditambah lagi, pada tahun 2015,  70.593 ribu  pendatang baru dari luar pulau jawa datang ke DKI Jakarta untuk mencari penghidupan dikota metropolitan tersebut. Â
Dan sesampainya di Ibukota, Â para pendatang dari pulau-pulau lain tersebut terpaksa menghadapi kenyataan pahit tentang minimnya lapangan pekerjaan yang tersisa dan akhirnya mereka semakin menumpuk di Pulau Jawa hingga satu pulau kecil itu semakin sesak dan kekurangan lahan untuk penggunaan selain untuk rumah tinggal dan daerah perkantoran.Â
Sementara, pulau besar seperti Pulau Kalimantan dibiarkan kosong dengan lahannya yang melimpah. Penulis tidak heran bila ada kejadian perluasan perbatasan oleh negara lain yang bersampingan dengan daratan Indonesia karena kepedulian pemerintah terhadap pulau-pulau lain memang patut dipertanyakan.
Pada tahun 2017 yang lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan suatu impian dalam pidatonya mengenai Indonesia Emas 2045. Beliau mengatakan bahwa Indonesia akan mencapai masa kejayaannya dalam ulang tahun ke satu abadnya yang tidak akan lama lagi.Â
Tidak hanya sekedar wacana tak beralasan, beliau memaparkan suatu rencana yang masih umum mengenai pembangunan infrastruktur dan industri pengolahan dalam menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.Â
Joko Widodo meyakini bahwa pembanguan dalam kedua sektor tersebut mampu meningkatkan daya saing produk Indonesia dan mengurangi jumlah anggaran yang digunakan dalam biaya transportasi antar daerah.
Pidato itu tidak datang begitu saja, ada alasan kuat mengapa Joko Widodo mampu percaya diri dalam memaparkan rencananya. Padahal, kurun waktu 26 tahun menuju 2045 bukanlah waktu yang lama. Sementara, perubahan besar yang menyeluruh tidak dapat diubah hanya dalam kurun waktu masa jabatannya.Â
Bila beliau turun takhta nantinya, ada kemungkinan pergantian sistem politik yang tidak direncanakan malah memperlambat perjalanan rencana besar ini. Hanya saja, beliau meyakini bahwa bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2030 menjadi kunci yang membawa Indonesia pada kesuksesan.Â
Banyaknya sumber daya manusia ini merupakan potensi yang cukup langka bila dibandingkan negara-negara maju yang mengalami kemerosotan angka kelahiran, salah satuya ialah Jepang. Pada tahun 2018, jumlah penduduk negeri samurai yang telah mencapai usia diatas 65 tahun berjumlah sepermpat dari total jumlah penduduk yang ada.Â
Dan jumlah penduduk Jepang yang berada pada golongan usia produktif mengalami penurunan sebesar 4%. Berbeda halnya dengan kondisi demografi Jepang, Â Bonus demografi yang dimiliki Indonesia diyakini dapat menjadi dorongan yang berguna, bilamana pemerintah berhasil mengasah sumber daya manusia tersebut dengan baik melalui pendidikan formal maupun informal.
Keputusan pemerintah untuk mendalami dan menggunakan kesempatan bonus demografi ini sebaik mungkin adalah keputusan yang cemerlang. Sumber daya manusia merupakan salah satu esensi yang sangat penting dalam mengembangkan suatu perekonomian negara.Â
Manusia memiliki pemikiran yang mampu mengolah dan mengatur sumber daya lain yang dibutuhkan. Contoh konkret pentingnya sumber daya manusia terlihat pada perkembangan negara Singapura menjadi negara yang perekonomiannya maju saat ini.Â
Dengan luas wilayah dan sumber daya alam yang minim, Singapura dapat berjaya dalam bidang bisnis hanya dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Seandainya, kualitas sumber daya manusia Indonesia sehebat Singapura, maka Indonesia dapat menjadi negara yang berjaya.Â
Maka, pemerintah Indonesia harus mempersiapkan pemudanya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas melalui sistem pendidikan yang selalu berkembang.Â
Sejak menyadari bonus demografi yang akan hadir, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia telah berusaha melaksanakan program Generasi Emas 2045 dalam mempersiapkan pemuda yang berkualitas untuk Indonesia. Program-programnya menyangkut pendidikan karakter, peningkatan kualitas PAUD, beasiswa untuk siswa/i unggulan dan lain sebagainya
Pemuda memang pada dasarnya dituntut untuk meningkatkan semangat belajarnya. Tidak banyak kontribusi yang dapat dilakukan pemuda secara langsung terhadap perkembangan impian Indonesia selain menuruti pemerintah dalam berubah menjadi sumber daya manusia yang bermanfaat.Â
Namun, tidak semua orang menyadari bahwa ketika pemuda memiliki potensi sejak awal, mereka tidak perlu menunggu selesainya jenjang akademi untuk berkontribusi. Pemuda adalah bagian dari bangsa Indonesia, bukan hanya alat angkatan kerja saat ini untuk membangun Indonesia.Â
Seluruh pemuda di Indonesia berhak untuk memberikan kontribusi dalam perkembangan Indonesia. Selain kemampuan pemuda yang bisa membantu impian bersama ini, pemuda dapat menambah kecintaannya terhadap bangsanya dengan melakukan suatu kontribusi semampunya.Â
Bahkan, dapat dilihat dari banyaknya acara yang bertujuan meningkatkan nasionalisme siswa yang banyak diikuti pelajar masa kini. Ini menunjukkan kesiapan mereka untuk menjadi relawan dalam membangun negaranya sendiri.
Berbeda dengan generasi angkatan kerja saat ini, pemuda memiliki banyak paham yang berbeda dalam menghadapi dunia. Paham ini muncul karena banyak dari pemuda yang terlahir dalam era globalisasi yang serba modern dan canggih dan hal itu bisa terlihat dari jumlah pengguna internet Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 82 juta jiwa dan 80% dari pengguna tersebut adalah pemuda.Â
Banyak pemuda yang cenderung menerima dan menggunakan keuntungan dari globalisasi yang terjadi di dunia daripada hanya menyalahkannya sebagai perusak moral bangsa.Â
Informasi yang mudah diakses membuat sebagian besar pemuda lebih cepat mengetahui perkembangan dunia dan untuk mengikuti tren yang ada pada masanya. Kelebihan dalam menguasai teknologi ini dapat menjadi pendorong utama alasan mengapa pemuda harus ikut berkontribusi dalam Indonesia Emas 2045.
Pada akhir pidatonya, Joko Widodo menyebutkan adanya pembangunan industri jasa pariwisata yang dinilai sangat menguntungkan. Namun, dibandingkan kedua program yang telah disebutkan sebelumnya, perkembangan sektor pariwisata belum terlihat jelas di mata masyarakat.Â
Padahal, penulis menyetujui usulan beliau dalam meningkatkan sektor pariwisata karena Indonesia memiliki banyak lokasi yang eksotis untuk dapat menarik keuntungan dari turis lokal maupun mancanegara. Bila sektor ini digunakan dengan baik, Indonesia dapat mengikuti negara-negara maju lain yang berpindah haluan ke industri jasa.Â
Permasalahan utama yang dihadapi oleh Indonesia adalah bentuk muka buminya yang terdiri atas kepulauan. Sulit untuk mengakses antar daerah, terutama untuk beberapa daerah kepulauan terpencil yang jauh dari pulau-pulau utama. Padahal, kita tidak pernah tahu potensi macam apa yang ada pada pulau-pulau tersebut.Â
Misalnya, pada kepulauan Natuna di antara Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan, terdapat lokasi pariwisata bahari yang tidak kalah dengan Raja Ampat dan Bunaken. Sayangnya, Kepulauan Natuna tidak pernah dilirik karena aksesnya yang susah setelah runtuhnya Riau Airlines karena bangkrut.
Selain sulitnya akses, sedikit pula adanya publikasi dari tempat tersebut sehingga tidak banyak orang yang cukup tertarik untuk mengunjunginya. Saat ini, hanya Pulau Bali yang menjadi primadona Indonesia.Â
Namun, sebenarnya banyak tempat-tempat lain yang lebih mempesona daripada Bali, namun jarang ada yang mau mengunjunginya karena mereka tidak mengetahui tempat itu sejak awal. Maka, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa publikasi bukanlah masalah yang sepele dalam pengelolaan lokasi pariwisata.Â
Publikasi dapat menjadi peran utama pemuda dalam membantu mewujudkan Indonesia Emas 2045 karena pemuda dekat dengan teknologi informatika yang saat ini diagungkan dalam penyebaran informasi secara massal.Â
Pemuda memiliki kelebihan dibanding generasi terdahulu dalam mengelola akun sosial media dalam mempromosikan tempat sampai ke turis mancanegara yang menjadi target utama pariwisata Indonesia pada saat ini. Jaringan internet yang semakin luas di tiap daerah dapat membantu para pemuda di seluruh penjuru Indonesia untuk membuat akun sosial media dan mulai mempromosikan daerahnya.Â
Bila tiap daerah memiliki satu akun sosial media yang berhasil mempelajari dan menginformasikan daerahnya secara keseluruhan, maka tugas pemuda dalam publikasi ini akan membuka peluang lebih banyak investor untuk masuk ke dalam lingkup perekonomian Indonesia.
Pemuda saat ini memiliki sikap yang sedikit berbeda dengan pendahulunya. Sikap narsistik yang terbentuk akibat sosial media yang menuntut penggunanya untuk terus membagikan momen terbaiknya membuat pemuda terbiasa untuk membagikan kebaikan dari suatu tempat.Â
Untuk memenuhi kebutuhan para pemuda yang mengincar tempat yang estetis dalam memperbagus citra momennya, banyak sekali kedai kecil yang dibentuk untuk sekedar tempat berkumpul dan bersantai bersama dengan desain interior yang baik.Â
Lokasi yang mereka anggap bagus akan disebarkan melalui media sosial dan meningkat popularitasnya dalam sekejap mata. Budaya membagikan momen di tempat-tempat indah ini yang menjadi dasar pemikiran penulis untuk menjadikan pemuda sebagai tim publikasi pariwisata negaranya.
 Selain itu, acara televisi lokal yang semakin banyak menyorot lokasi pariwisata alam dengan cara yang kekinian membuat banyak anak muda yang tertarik untuk ikut menjelajahi alam Indonesia. Profesi sebagai Vlogger dan Entertainment membuat para pemuda tidak ragu untuk menggunakan uangnya untuk mengunjungi lokasi pariwisata yang membuat mereka tertarik.Â
Semakin banyak informasi yang diunggah dalam bentuk foto, video, maupun tulisan singkat mampu untuk membuat suatu tempat untuk menjadi semakin dikenal. Salah satu Vlogger terkenal asal Indonesia yaitu Raditya Dika yang bisa mendapatkan penghasilan hingga 10 miliar rupiah per tahun  hanya dengan melakukan profesi sebagai vlogger.
Profesi tersebut memang sangat menjajikan dalam hal finansial. Orang-orang akan berbondong-bondong untuk datang karena rasa penasaran maupun gengsi untuk menyaingi para pengguna akun sosial media yang lain.Â
Efek sosial media yang buruk dalam menyebarkan kecemburuan sosial yang parah di kalangan pemuda, malah dapat digunakan untuk kepentingan yang bermanfaat dalam berlomba-lomba membuat seluruh dunia mengenali Indonesia.
Mengingat pada tahun 2017 Â Indonesia memiliki 111 juta pengguna aktif pada sosial media Facebook, bayangkan bila semua pengguna tersebut dapat mengetahui tempat-tempat menarik di sekitar tempat tinggalnya.Â
Tidak perlu tempat yang besar, asal menarik dan berguna, publikasi tempat-tempat menarik tersebut dapat membuat suatu tempat menjadi semakin populer. Ini tidak hanya berlaku pada pemuda di kota besar, jaringan internet yang semakin menyebar luas membuat anak-anak di daerah terpencil untuk dapat membagikan pesona daerahnya masing-masing.Â
Dalam waktu beberapa tahun, Indonesia tidak hanya akan dikenal dengan Pulau Bali. Namun, seluruh pulau di Indonesia akan menjadi primadona bahan rebutan negara-negara yang iri pada keindahannya.
Tidak hanya membantu menambah turis yang mendatangi lokasi pariwisata yang bersangkutan, publikasi ini mampu untuk menyadarkan pemerintah terhadap daerah-daerah berpotensi yang belum dilirik oleh mereka.Â
Dibanding dengan pemuda, pemerintah memiliki wewenang yang lebih luas dalam mengatur Indonesia. Bila pemerintah menyadari potensi tersebut dengan baik, pemerintah dapat mengambil alih manajemen tempat wisata tersebut dan mengembangkannya menjadi lebih baik.Â
Pembangunan infrastruktur yang dibicarakan oleh Presiden Joko Widodo tidak lagi hanya terjadi di kota-kota besar, namun juga di daerah-daerah terpencil sehingga seluruh Indonesia memiliki tingkat perkembangan yang sama.
Dengan pariwisata, pemuda dapat menyadarkan pemerintah sampai ke aspek-aspek lain yang mungkin terlupakan oleh mereka. Tidak hanya menambahkan keuntungan dari pemerintah, rakyat lokal juga terkena imbas keuntungannya dengan kesempatan menjual oleh-oleh maupun menyiapkan penginapan.Â
Kemudian, pemerintah menjadi lebih memperhatikan rakyat di dekat lokasi pariwisata tersebut sehingga kesejahteraannya lebih terjamin dari sebelumnya. Hanya dengan bantuan publikasi dari para pemuda dengan teknologi informatikanya, Indonesia berkesempatan mengambil langkah besar dalam mewujudkan impiannya untuk jadi bangsa yang besar.
[3] kemenkeu.go.id
[4] kumparan.com
[6] kominfo.go.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H