Joko Widodo meyakini bahwa pembanguan dalam kedua sektor tersebut mampu meningkatkan daya saing produk Indonesia dan mengurangi jumlah anggaran yang digunakan dalam biaya transportasi antar daerah.
Pidato itu tidak datang begitu saja, ada alasan kuat mengapa Joko Widodo mampu percaya diri dalam memaparkan rencananya. Padahal, kurun waktu 26 tahun menuju 2045 bukanlah waktu yang lama. Sementara, perubahan besar yang menyeluruh tidak dapat diubah hanya dalam kurun waktu masa jabatannya.Â
Bila beliau turun takhta nantinya, ada kemungkinan pergantian sistem politik yang tidak direncanakan malah memperlambat perjalanan rencana besar ini. Hanya saja, beliau meyakini bahwa bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2030 menjadi kunci yang membawa Indonesia pada kesuksesan.Â
Banyaknya sumber daya manusia ini merupakan potensi yang cukup langka bila dibandingkan negara-negara maju yang mengalami kemerosotan angka kelahiran, salah satuya ialah Jepang. Pada tahun 2018, jumlah penduduk negeri samurai yang telah mencapai usia diatas 65 tahun berjumlah sepermpat dari total jumlah penduduk yang ada.Â
Dan jumlah penduduk Jepang yang berada pada golongan usia produktif mengalami penurunan sebesar 4%. Berbeda halnya dengan kondisi demografi Jepang, Â Bonus demografi yang dimiliki Indonesia diyakini dapat menjadi dorongan yang berguna, bilamana pemerintah berhasil mengasah sumber daya manusia tersebut dengan baik melalui pendidikan formal maupun informal.
Keputusan pemerintah untuk mendalami dan menggunakan kesempatan bonus demografi ini sebaik mungkin adalah keputusan yang cemerlang. Sumber daya manusia merupakan salah satu esensi yang sangat penting dalam mengembangkan suatu perekonomian negara.Â
Manusia memiliki pemikiran yang mampu mengolah dan mengatur sumber daya lain yang dibutuhkan. Contoh konkret pentingnya sumber daya manusia terlihat pada perkembangan negara Singapura menjadi negara yang perekonomiannya maju saat ini.Â
Dengan luas wilayah dan sumber daya alam yang minim, Singapura dapat berjaya dalam bidang bisnis hanya dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Seandainya, kualitas sumber daya manusia Indonesia sehebat Singapura, maka Indonesia dapat menjadi negara yang berjaya.Â
Maka, pemerintah Indonesia harus mempersiapkan pemudanya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas melalui sistem pendidikan yang selalu berkembang.Â
Sejak menyadari bonus demografi yang akan hadir, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia telah berusaha melaksanakan program Generasi Emas 2045 dalam mempersiapkan pemuda yang berkualitas untuk Indonesia. Program-programnya menyangkut pendidikan karakter, peningkatan kualitas PAUD, beasiswa untuk siswa/i unggulan dan lain sebagainya
Pemuda memang pada dasarnya dituntut untuk meningkatkan semangat belajarnya. Tidak banyak kontribusi yang dapat dilakukan pemuda secara langsung terhadap perkembangan impian Indonesia selain menuruti pemerintah dalam berubah menjadi sumber daya manusia yang bermanfaat.Â