Tidak akan ada ajaran Kapitayat di jawa dan ajaran Kejawen, ajaran kepercayaan lainnya kepada Tuhan YME, kalau para leluhur sebelumnya tidak mengenal ajaran luhur TAUHID wasesa yang SATU !
Kita tidak boleh menafikan mengingkari peradaban ajaran luhur  para Nabi. Karena para Nabi adalah sebagai Founding Fathers seluruh leluhur para manusia dimuka bumi mereka Foundation of civilization dasar peradaban para manusia yang pertama yang paling tertua yang ada dimuka bumi ini.
Merekalah "Generasi Pertama" yang hakikatnya disebut LELUHUR kita yang  mewarisankan ajaran luhur adiluhung manusia jawa di nusantara. Bukan para "nenek moyang" kita generasi terakhir yang jauh dari ilmu dan cahaya petunjuk.
Disebabkan mereka telah menyimpang dari ajaran yang lurus dari para leluhur generasi pertama akhirnya para "nenek moyang" generasi terakhir ini menjadi dungu dan underdog karena telah mengingkari kitab suci agama dari langit para leluhurnya sendiri.
Karena sudah rusaknya peradaban ajaran tauhid para manusia di jawa dan nusantara maka Allaah munculkan seorang ulama Ahlus Sunnah waliulloh Syech Subakir menyempurnakan risalah tauhid di nusantara membawa ajaran luhur Kanjeng Nabi Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam sebelum hadirnya Walisongo. Yang akhirnya ajaran luhur tauhid Islam sebagai agama resmi para raja dan sultan seluruh kerajaan nusantara.
Anehnya ada sekelompok yang mengaku "pecinta budaya" nusantara tapi menyerang dan melecehkan ajaran luhur tauhid Islam sebagai perusak budaya dan perusak keyakinan asli orang jawa. Sebemarnya mereka adalah kelompok para bolot yang underdog pikirannya.
Mereka tidak paham sejarah peradaban di nusantara yang sebenarnya. Padahal peradaban Islam sebagai ajaran pola hidup bermasyarakat di jawa dan nusantara jauh lebih duluan ada sejak nenek moyang awal pertama kali menginjakkan kakinya di bumi nusantara.
Bisa dibayangkan apa jadinya bila orang nusantara tidak mengenal ajaran luhur ajaran tauhid Nabiulloh Sulaiman.Orang nusantara akan menjadi buta dan jahiliah seperti keyakinan nenek moyang orang Arab kuno, India atau Cina yang beragama paganis atau bahkan menjadi atheis
Dan orang jawa kuno selamanya tidak akan mengenal ajaran Kapitayat jika  Nabiullah Sulaiman tidak pernah masuk ke tanah nusantara membawa ajaran tauhid sebagai ajaran adiluhung kamulyaning jagat wasesa sayekti (warisan ajaran luhur yang membawa kemuliaan seluruh alam yang berisi ajaran tauhid kepada Allaah Yang Maha Tunggal yang Maha Sakti).
Harus diingat para leluhur orang jawa kuno dan penduduk nusantara telah beriman dan menjadi beradab setelah mengenal dan mengamalkan ajaran tauhid Nabi Sulaiman alaihisalam jauh ribuan tahun sebelum munculnya "Kapitayat" yang diyakini seperti sekarang ini.
Penulis adalah :
Pemerhati Spiritual Peradaban Kerajaan Nusantara dan Pemerhati Sejarah Peradaban Agama & Keyakinan Kepercayaan