Fungsi teks editorial adalah untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca. Oleh karena itu, teks editorial bermanfaat untuk merangsang pemikiran pembaca terkait suatu isu atau masalah yang terjadi di kehidupan. Bahkan, terkadang teks editorial mampu untuk menggerakkan pembaca untuk bertindak.
- Ciri-ciri teks editorial
- Aktual dan faktual
- Teks harus mengangkat informasi yang tengah hangat diperbincangkan di masyarakat. Jangan lupa juga, informasinya tetap harus mengedepankan fakta yang terjadi.
- Sistematis dan logis
- Penyusunan teks editorial harus tersistematis yang berarti harus memenuhi struktur dan kaidah kebahasaannya ya teman-teman. Teks juga harus logis, artinya masuk akal dan tidak imajinatif.
- Argumentatif
- Seperti yang sudah dijelaskan di awal artikel ini, bahwa teks ini berisi pendapat pribadi dari redaksi. Artinya teks ini mengutarakan argumen-argumen yang ada dalam sudut pandang redaksi.
- Struktur teks editoial
- Tesis (pernyataan pendapat)
- Berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang diangkat. Berupa pernyataan atau teori yang akan diperkuat oleh argumen.
- Argumentasi
- Bentuk alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan tesis. Bisa berupa pernyataan umum, data hasil penelitan, pernyataan para ahli atau fakta-fakta yang dapat dipercaya.
- Penegasan ulang (reiteration)
- Berisi penguatan kembali atas pendapat yang telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam bagian argumentasi.
- Kaidah kebahasaan
- Selanjutnya, kaidah kebahasaan teks editorial terdiri dari adverbia, konjungsi, dan verba. Nah, verba pada teks editorial dibagi lagi menjadi verba material, verba relasional, dan verba mental.
- Adverbia
- Merupakan kata keterangan yang ada dalam teks editorial. Biasanya yang sering muncul dalam teks editorial adalah adverbia frekuentatif. Adverbia frekuentatif yang menggambarkan makna berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Contohnya seperti kata-kata selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, jarang, sebagian besar waktu.
- Konjungsi
- Merupakan kata penghubung. Biasanya banyak ditemukan konjungsi antarkalimat, seperti bahkan, malahan, dan sesungguhnya.
- Verba material
- Merupakan kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa. Contohnya membaca, menulis, dan memukul.
- Verba relasional
- Merupakan kata kerja yang menunjukkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B), dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B).
- Verba mental
- Merupakan kata kerja yang menerapkan persepsi (melihat, merasa), afeksi (suka, khawatir) dan kognisi (berpikir, mengerti).
- KD 3.4
- Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, dll)
- Tujuan Pembelajaran :
- Mengidentifikasi isi dalam buku fiksi dan nonfiksi
- Mengidentifikasi nilai-nilai dalam buku fiksi dan nonfiksi
- Mengidentifikasi kaitan nilai dalam novel dengan kehidupan
- Mengidentifikasi amanat dalam novel
- Menyusun laporan buku fiksi yang dibaca
- Mempresentasikan laporan yang telah disusun
- Menanggapi laporan yang dipresentasikan
- Pengertian
- Novel adalah karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya yang menonjolkan watak serta sifat setiap pelaku. Berbeda dari karya sastra lainnya, novel merupakan karya sastra yang panjang. Makanya, novel yang sering kamu lihat di toko buku, rata-rata memiliki halaman yang cukup tebal, kan?
Bedanya Novel, Roman, dan Cerpen
Secara umum, novel, roman, dan cerpen punya penyampaian cerita yang mirip, ya. Roman merupakan cerita yang dijabarkan secara panjang dan menggambarkan tokoh-tokoh atau peristiwa fiktif, sedangkan cerpen adalah cerita fiktif yang panjangnya tidak lebih dari 10 ribu kata. Bisa disimpulkan, bedanya novel dengan roman dan cerpen dilihat dari panjang ceritanya. Novel menceritakan peristiwa yang lebih panjang daripada cerpen, namun tidak lebih pendek daripada roman.
Ciri-ciri novel
- Umumnya, terdiri atas 100 halaman (35.000 kata).
Tema dan alur cerita di dalam novel cukup kompleks.
Berbentuk narasi didukung deskripsi dan percakapan.
Alurnya berkembang.
Tokohnya banyak dan memiliki lebih dari satu karakter.
Latar bergerak dan beragam.
Ceritanya disertai perubahan nasib tokoh
- Struktur Novel
- Abstrak
- Abstrak merupakan rangkuman isi cerita yang ada di bagian awal novel. Abstrak ini sebenarnya opsional. Bebas mau dicantumkan atau tidak. Biasanya, abstrak ditulis untuk menjelaskan gambaran awal dan situasi yang dialami oleh tokoh utama dalam novel.
- Orientasi
- Pada bagian ini akan dijelaskan latar novel. Latar yang dimaksud itu meliputi waktu kejadian, suasana, hingga tokoh-tokoh yang ada dalam novel. Penulis biasanya juga akan menjelaskan tentang keseharian atau aktivitas yang dijalani tokoh utama pada bagian orientasi.
- Komplikasi
- Struktur novel selanjutnya adalah komplikasi. Pada bagian komplikasi akan dijelaskan tentang urutan kejadian cerita. Komplikasi biasanya juga akan mengandung urutan sebab akibat terjadinya peristiwa. Singkatnya, komplikasi itu awal mula munculnya konflik dalam cerita.
- Evaluasi
- Puncak konflik dari sebuah cerita masuk ke dalam bagian evaluasi. Pada bagian ini, pembaca akan disuguhkan klimaks dari masalah yang terjadi pada tokoh novel sehingga bisa turut merasakan ketegangannya.
- Resolusi
- Setelah mengalami ketegangan atau puncak konflik, biasanya akan dimunculkan solusi-solusi atau pemecahan masalah yang terjadi. Nah, bagian ini disebut dengan resolusi. Dengan kata lain, resolusi adalah cara penyelesaian konflik dalam cerita. Resolusi juga sering disebut sebagai ending atau akhir nasib tokoh dalam novel. Apakah berakhir sedih, bahagia, atau bahkan menggantung.
- Koda
- Struktur novel yang terakhir adalah koda atau penutup. Koda adalah penutup cerita yang membuat pesan-pesan moral. Koda juga sifatnya opsional, gengs, seperti abstrak. Penulis novel boleh mencantumkan koda atau pun tidak pada novel karangannya. Saat penulis tidak mencantumkan koda, maka pembaca bisa menebak sendiri pesan moral apa yang tergantung di dalamnya.
- Unsur-unsur novel
- Unsur intrinsik
- Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur pembangun yang ada dalam novel. Tujuannya agar novelnya menjadi semakin kaya dan menarik.
- Tema
- Tema adalah ide pokok dari sebuah cerita
- Tokoh dan penokohan
- Tokoh adalah para pelaku yang ada dalam cerita. Sedangkan penokohan adalah pelukisan watak tokoh yang digambarkan melalui sifat, perilaku, gerak-gerik, maupun dialog para tokoh.
- Latar
- Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana yang ada dalam cerita.
- Alur dan plot
- Alur adalah proses berjalannya cerita. Sedangkan plot adalah serangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat. Kalau kamu sering dengar istilah plot twist, maksudnya itu plot ini, ya! Jika suatu novel mengandung plot twist, artinya plot pada novel tersebut mengalami perubahan yang tidak disangka-sangka oleh pembaca.
- Sudut pandang
- Cara atau pandangan yang digunakan untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita.
- Amanat
- Pesan yang ingin disampaikan penulis atau pengarang kepada para pembaca.
- Gaya bahasa
- penggunaan bahasa yang memiliki ciri khas dalam karya oleh penulis atau pengarang karya tersebut.
- Unsur ekstrinsik
- Unsur ekstrinsik novel adalah unsur-unsur pembangun yang berasal dari luar novel. Bagaimana maksudnya? Unsur ekstrinsik ini bisa dikatakan sebagai subjektivitas pembaca dalam memaknai kisah yang ada di dalam novel.
- Nilai
- Nilai moral, soaial, budaya, estetika
- Latar belakang pengarang
- Beberapa hal yang termasuk dalam latar belakang pengarang, yaitu:
- Riwayat hidup pengarang
- Kondisi psikologis pengarang
- Aliran sastra yang dimiliki oleh pengarang
- Latar belakang masyarakat
- Hal-hal yang termasuk dalam latar belakang masyarakat, yaitu:
- Kondisi politik
- Ideologi negara
- Kondisi sosial
- Kondisi perekonomian masyarakat
- Kaidah kebahasaan novel
- Dalam novel, terdapat beberapa kaidah kebahasaan yang umumnya digunakan untuk membangun cerita pada novel, yakni:
- Ungkapan
- Ungkapan adalah gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur pembentuknya. Contohnya seperti:
- Buah pena
- Naik daun
- Tinggi hati
- Majas
- Majas merupakan pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, baik secara lisan maupun tertulis. Majas memiliki beberapa jenis, yakni:
- Majas Perbandingan
- Majas Penegasan
- Majas Pertentangan
- Majas sindiran
- Peribahasa
- Peribahasa merupakan kelompok kata atau kalimat yang susunannya tetap, biasanya berupa kiasan maksud tertentu yang bisa berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan tingkah laku. Contoh:
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing bersama-sama dalam suka dan duka, baik buruh sama-sama ditanggung
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!