Suara antusias dan semangat itu, yang membuat Kevin menjadi terharu. Bagaimana tidak, dirinya yang berasal dari keluarga berkecukupan, kadang malas-malasan menyelesaikan tugas akhir skripsi.
Sejenak Kevin berpamitan dengan anak perempuan bersama sang adik dengan senyuman.
Di benaknya timbul semangat baru, untuk menyelesaikan skripsi yang sudah berada di bab 3. Bila anak perempuan itu, semangat dengan cita-citanya dan siap berjuang agar bisa belajar.
"Aku juga harus semangat, untuk menghadapi rintangan, seperti ditolak atau banyak revisi dari para dosen," kata Kevin dalam hati sambil berjalan menuju motornya. Diniatkan menyelesaikan tugas skripsi sepulang ini, agar cepat kelar dan wisuda.
Kemudian, di buka jok motor dan didapati botol air mineral. Udara panas membuatnya dehidrasi. Diteguk minuman itu, lalu dibuka bungkusan kue serta dilahap, cukup enak rasanya, seperti kue punya brand. Cukup murah dan lumayan besar kue itu, hingga mampu menambah energi untuk pulang.
Sekilas terlihat anak perempuan itu beserta adiknya, berjalan ke arah luar membawa toples kotak kue.
"Syukurlah, dagangan adik itu habis. Semoga sehat selalu dan bisa meraih cita-cita kalian," ucap Kevin.
Lantas, Kevin memasang helm dan menyiapkan kartu parkir berserta uangnya. Dihidupkan motor itu, melaju ke arah tempat pembayaran parkir. Selanjutnya, motor racing itu bergerak menuju jalan raya ke arah rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H