"Kasian adik-adik itu, panas gini jualan. Seperti enak kuenya," suara Kevin dalam hati.
Ditaruhnya belanjaan itu pada jok motor, lalu kembali mencari anak perempuan itu. Ternyata anak itu berpindah tempat di bawah pohon rindang.
Kevin menghampiri, sambil jongkok menyesuaikan mereka sambil berkata, "ini kue apa dik?"
"Roti boy ... enak, manis, isinya cream kak," kata anak itu, sambil memberikan bungkusan roti pada Kevin. Tercium aroma caramel di bungkusan itu.
"Yang buat kue, siapa dik?" tanyanya penasaran.
"Ibu sendiri kak. Cobain kak, harganya 2000 an" jawab anak itu polos.
Saat anak itu membuka toples, terlihat hanya satu varian kue. Kevin mengambil dua bungkus dalam kotak itu, masih ada sedikit bungkusan tersisa.
Kevn memberikan uang lima ribu, seraya berkata "nggak usah kembalian, dik. Kamu kok nggak sekolah?"
"Masih libur kak, jadi bantu ibu. Biasanya jual kue di sekolah," jawabnya dengan tersenyum.
Kevin mengangguk seraya berkata, "wah hebat sekali kamu. Yang rajin belajar ya, biar bisa menggapai cita-citamu," kata Kevin pada anak perempuan itu sambil menatap iba melihat sang adik.
Setelah kue itu dibungkus kresek, diberikan pada Kevin sambil berucap, "siap kak. Makasih yach."