Dina menerima buah kecil itu, lalu mulai mendekatkan ke mulutnya. "Jangan Din," seru Christa sambil menurunkan tangan Dina.
"Kita tidak tahu, apa ini buah salam? Tadi buahnya kan bergerombol, ini kok terpisah-pisah. Ada di sini juga dan di sana," seru Christa sambil memberitahu pada yang lain.
"iya, ya ... tadi kelihatan buahnya lebih besar sedikit, merah keunguan ranum dan ini agak coklat lonjong" tambah Tita mulai berpikir.
"Mungkin buahnya sudah lama, dan bercecer. Jadi agak kering," bantah Ema kepada kawan-kawannya.
Mereka pun mengamati benda berbentuk kecil lonjong itu. "Hahaha ... ini kan kotoran kambing yang agak kering, pantas aja seperti tahu bentuknya," celetuk Tita.
Akhirnya mereka tersadar, ternyata itu kotoran kambing bukan buah salam. Saking terkesima dengan buah merah keunguan ranum, sampai-sampai yang dijumpai seperti buah Salam.
Mereka tertawa sepanjang perjalanan pulang, menertawakan semua peristiwa. Mereka pun, berpisah jalan ke rumah masing-masing untuk persiapan sekolah jam 9. Tak lupa, mereka janjian berangkat sekolah bersama membawa sepeda.
Keesokan hari, ketika berkumpul untuk mengerjakan PR. Mereka memperbincangkan peristiwa kemarin. Semua penasaran, dengan buah merah keunguan itu serta siapa pencuri jambu-jambu itu. Mereka memutuskan segera menyelesaikan tugas, sehingga mempunyai waktu bersepeda menuju pohon itu. Tugas pun selesai dan mereka menuju ke tempat itu.
Di sana, mereka melihat ada beberapa anak laki-laki dan perempuan yang berjumlah lima orang. Kemudian mereka berempat, menaruh sepeda lalu mendekati anak-anak yang asyik mengambil jambu serta ada yang memanjat. Mereka sempat ngobrol, tapi anak-anak itu tak menerima usulan Dina, Ema, Tita dan Crista. Anak-anak itu berkata dengan nada tinggi, sehingga pertengkaran tak dapat dielakkan.