"jadi bukan untuk ku ya hahaha...."
      Walaupun terbilang dia ke geeran tapi aku merasa bahawa akan ada pertanyaan yang lebih merepotkan untuk di jawab.
      Setelah itu aku pulang dengan sepeda sambil berbicara dengan hati ku, mulut dan hati sangat lah berbeda pendapat dengan pengumuman yang barusan, aku berbicaran dengan mulut
" pengumunan yang tidak penting". Â
" bagaimana keadaan Remdy? Apa yang dia lakukan dimendisa?". ( hati berbicara)
      Sampai rumah dan masuk kamar aku mencari tau apa yang terjadi dengan Remdy, mengunakan teori dan alibi yang aku pakai untuk memecahkan masalah remdy walau pun tak 100% itu terjadi.
Teori pertama
 Rumah Remdy ada dekat dengan stasiun dan itu searah dengan pemberhentian medisa dekat sekolah, mungkin saat itu Remdy menaiki kereta untuk kesekolah karena ingin membeli sebuah barang Remdy mampir ke toko medisa, karena Remdy tidak bawa uang Remdy mengambil Barang tanpa membayar dengan cara memasukan barang yang ia perlukan kedalam tasnya kemudia pergi dan berpura -- pura tidak membeli apa - apa, dan saat itu ada yang melihatnya.
Mungkin teori ini sangat terlihat memaksa seperti memasukan air kedalam wadah yang bocor.
Teori kedua
Saat Remdy di dalam kereta api Remdy mendapatkan uang yang cukup besar untuk untuk membeli sebuah novel yang harga nya cukup mahal ia menngambil mengabilnya. Sampainya di penurunan kereta dekat medisa ia langsung membeli novel itu dan hasilnya dia membeli novel tersebut dengan uang yang ia temukan di dalam kereta, karena Remdy tidak memperhatikan uang tersebut dan siangnnya kasir melihat ada uang palsu, kemudia melaporkan pada pihak berwajib dan mendatangi sekolah.