Setelah beberapa tahun ia mondok dan pulang kerumah, konon katanya nama santri tersebut melejit. Karena ia membuat sebuah karya, buku novel yang berjudul "Dalam Selimut Kegelepan" diadaptasi dari perjalananya bertemu dan berbincang dengan Marni.Â
Tapi berita di televisi mengatakan, Â 3 tahun gang itu ditutup dan direlokasi, Kedainya tak terurus, barang- barangnya berceceran berdebu. Lantas Kemanakah perginya Si Marni?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H