Ketika memasuki gang, Santri tersebut heran, ada banyak perempuan yang berdandan, dan duduk didepan rumah- rumah semacam tongkrongan. Dengan di depannya berbagai macam minuman, mulai dari Vodka, Ice Land, Anggur Merah dan banyak lagi.
"Heh sini, masuk ke sini, kita pesen minum 2 kita istirahat disini, kau mau rokok bukan?" Kata Sopir truck, yang asyik menyalakan sebatang rokok nya. "Ini dimana bang?, seharusnya aku sudah pulang, mengapa harus disini." "Santai dululah, kau nanti istirahat disini saja, besok pulanglah, marni akan mengantarkan mu ke terminal, marni.. minum dua.."
Dari jauh terdengar suara wanita yang lugu, kemudian menampilkan wajahnya dibalik surau pintu. Wajah yang putih berseri, pipinya molek, tubuhnya yang padat berisi. Santri tersebut melihatnya dengan mata yang kagum, seperti melihat rembulan dalam kegelapan malam.Â
"Ayo minum dulu bertiga, kenalin ini santri yang habis dibegal di jalanan, aku bantu dia dan minta tolong istirahatkan dia disini.." Ucap sopir truck. "Iyaa bang.. nanti bisa tidur di kamarku saja.."
Mereka bertiga meminum, minuman keras. Waktu menunjukan pukul 1 malam. Sopir Truck yang telah mengajak santri itu. Ia berpamitan karena masih mengantarkan muatan tebu ke arah gresik. Sedangkan tujuan Santri tersebut adalah pulang ke rumah.
 Santri tersebut kelihatan lemah lesu, Marni segera menutup kedainya. Dan mengajak santri untuk istirahat di kamarnya. Kedai ditutup, lampu dimatikan, suara jangkrik berkeliaran. Hening menguasai malam itu.
Santri itu masih belum mengantuk, ia membaca sedikit- sedikit tentang bukunya yang hampir rusak itu di kamar Marni.
"Kamu baca apa..?" Tanya Marni.
"Sejarah Filasafat."
"Apa kau suka membaca?"
"Iya dari awal, aku memang suka membaca, tapi aku di pesantren sering di hukum karena tidak menaati peraturan, kau bekerja disini apakah sudah lama?"