Mohon tunggu...
Eko Kristie
Eko Kristie Mohon Tunggu... Guru - Payung itu melindungi diri. Payung itu norma, tradisi, agama, dan segala sesuatu yang menjadikan hidup semakin nyaman.

Pada mulanya adalah kata-kata. Itulah awal Tuhan Allah mengenalkan dunia. Ayo, saling mengenal untuk memuliakan karya agung-Nya!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kenakalan Joko Pinurbo yang Tawakal

10 Mei 2017   15:22 Diperbarui: 10 Mei 2017   18:01 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jokpin cerdas mengulik peristiwa biasa menjadi narasi yang menotok-notok imajinasi, untuk diksi, secara pribadi, saya lebih menyukai kumpulan-kumpulannya yang masih stensilan, diedarkan sendiri di lingkungan kampusnya masa itu (sebelum 1989) – kegigihan bergulat dengan puisi secara serius, akhirnya diapresiasi dunia dengan penghargaan-penghargaan yang memang layak diterimanya.

Cobalah menyimak ”Kebun Hujan” yang ditulis 2001, titik-titik air yang membeku dan berjatuhan itu diuliknya menjadi:

Air mataku berkilauan

di bangkai-bangkai hujan

dan matahari menguburkan

mayat-mayat hujan.

Selanjutnya, rasakan permainan kata-kata yang menggelikan pada ”Lupa” (2003) ini, logika kita akan meloncat ke sana ke mari:

Musuh utama lupa ialah kapan. Teman terbaik lupa

ialah kapan-kapan. Kapan dan kapan-kapan ternyata

sering kompak juga.

Ada sebagian puisinya yang nakal, tetapi mengejutkan daya imajinasi kita, karena tiba-tiba berbelok arah dari alur yang ada dalam pemikiran biasa:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun